6. He's know.

557 56 1
                                    

Di pertengahan saat berbincang, Seungcheol izin ke kamar mandi. Hendak membuang air dan merapikan rambutnya sebentar. Setidaknya ia ingin melihat apakah ada yang menarik.

"Esekupseu hyung."

"Hey, jangan panggil nama itu, Eui Geon."

Daniel hanya tertawa, dirinya dan Seungcheol adalah teman masa kecil. Walaupun berbeda setahun, itu tak mengubah apapun. Ia tetap teman Seungcheol yang bertahan hingga saat ini. Apalagi, dengan sifat yang sedikit bertolak belakang.

"Bagaimana kabar Ongie?"

"mhm? baik hyung."

Ong Seongwoo adalah mate dari Kang Daniel. Mereka bertemu dari semester 1 dan Daniel menandainya semenjak semester 3. Dan kini mereka berada di Semester 4, Sama seperti Seungcheol.

Beruntung sekali Ong Seongwoo mendapatkan mate seperti Daniel. Ia adalah alpha yang sangat setia. Dalam hidupnya, Daniel hanya pernah berpacaran dengan satu orang, yaitu Jihyo. Tetapi sayang, kekasihnya sudah meninggalkannya ke alam lain.

Ada keheningan diantara mereka. Seungcheol yang sedang pusing dengan pikirannya, sementara Daniel... entahlah. Seungcheol tak tahu apa yang ia pikirkan.

"Niel"

"Iya Hyung?"

"Kemarin, saat kamu kali pertama bertemu dengan Ongie, kamu yakin itu mate mu? Uhm--Maksudku, bagaimana cara kamu memastikannya?"

Daniel terdiam sebentar, ia mencuci tangannya lalu menggulung lengan kemeja putihnya yang ia pakai. "Entah hyung, dia tidak bisa hilang dari pikiranku. feelings. Dia berbeda dari yang lain."

Seungcheol terdiam sebentar. Apa mungkin--?

"Kenapa hyung bertanya? Apakah sudah bertemu? Whoa siapa yang bisa menaklukkan hati buaya Seoul in ya..." Goda Daniel sembari mengelap tangannya dan tersenyum menggoda Seungcheol.

Yang digoda hanya menggeleng, tidak. Lagi pula, dia dan Jeonghan sangat amat-amat berbeda. Kemungkinannya kecil sekali. Toh juga ia bisa mencari yang lebih baik daripada pria manis dan cantik seperti Jeonghan--

ah, lagi-lagi Jeonghan.

***

Sudah tiga hari Jeonghan berada di kos miliknya. Tidak keluar dari kost karena heat dadakan. Tetapi anehnya, heatnya yang ia tunggu-tunggu tidak muncul. Jadilah dirinya bingung harus melakukan apa di kos.

Ia sudah mencoba berbagai cara agar mengurangi kebosanannya seperti bermain game, membereskan kamar, bahkan ia mengerjakan tugas-tugasnya. Semuanya. Sungguh sebuah keajaiban saat seorang anak yang nakal seperti Jeonghan mengerjakan semua tugasnya.

Di hari keempat, ia nekat untuk pergi ke kampus. Ada urusan yang harus ia selesaikan. Dan juga, ia sudah rindu dengan masakan kantin kampus yang lezat dan murah. Tak lupa, ia memakai jaket milik Sowon agar bau omeganya tersamarkan.

Jeonghan beberapa kali menelpon Sowon agar menjemputnya. Tetapi, tumben sekali gadis dengan tinggi seperti tiang tersebut tidak menjawab teleponnya. Sepertinya ia sedang bersama Una. Sudahlah.

Mau tak mau, Jeonghan berangkat dengan motornya. Setelah lama tidak dipakai, akhirnya motor kesayangan milik Jeonghan keluar dari kandang. 

Tak sampai 15 menit, dengan kecepatan tinggi Jeonghan telah sampai di kampus tercintanya. Tujuan utamanya adalah mencari Sowon. Bermodalkan bertanya kepada teman sekelas Sowon, akhirnya Jeonghan mendapati jawaban.

Kantin.

Segera, Jeonghan langsung menuju kantin. Benar saja, ada Sowon yang sendirian disana. Tetapi, langkahnya terhenti disaat ada satu pemuda yang duduk didepan Sowon.

Kalopsia, Jeongcheol.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang