Sekarang adalah jam makan siang bagi petugas di rumah sakit, kebetulan Haruto memang sedang ada jadwal sekarang. Bukan jaga malam, tetapi menjaga pasien di saat malam jika ada sesuatu yang terjadi, semoga saja tidak ada apa apa.
Haruto tidak sendiri melainkan juga ada sahabat nya yang menemani nya.
" Gimana sama pasien cewe lo yang itu? Masih suka ngeyel ya, kasian mana masih muda " Haruto membuang nafas panjang dan melanjutkan acara membaca nya tidak memperdulikan teman nya itu.
Ia juga sebenarnya sudah lelah hanya saja semua itu tanggung jawab nya, kedua orang tua nya juga mengajarkan agar tidak melarikan diri dari tanggung jawab. Memang definisi calon suami idaman saudara saudara.
Haruto hanya melirik sekilas, teman nya itu memang hobi membuatnya darah tinggi. Ia kembali membuang nafas panjang dan memeriksa jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya, jarum jam menunjukan angka dua siang. Pria tampan itu mengambil phonsel nya yang berada di meja nakas di ruangan tersebut dan memeriksa apakah ada notifikasi di sana. Ternyata tidak ada, hanya group random yang membuat notifikasi nya berasa pasar malam.
" Lo kenapa lagi? Kek banyak aja masalah hidup lo "
" Gw harus selalu otw.. Lagian dia tanggung jawab gw sekarang, ortu nya sibuk semua " Lelaki berdarah Jepang itu melirik ke arah Haruto, dan ia bisa melihat kalau air muka Haruto jelas menunjukan dia lelah.
" Gak tidur aja bentar, lagian lo udah capek kan. Tidur aja udah, biar gw yang jaga " Riki melirik sekilas ke arah Haruto yang tidak merespon apa yang dia katakan, pria itu pun memilih diam saja dan melanjutkan acara main game nya.
•••
Sekarang sudah pukul sembilan malam dan bodoh nya kamu tidak tidur sekarang, tidak tau kenapa tidak bisa menutup mata. Biasa nya juga mudah, tinggal tutup mata dan selesai kamu sampai di alam mimpi tetapi sungguh sekarang sudah menjadi hal yang berat.
" Kenapa gw gak bisa tidur sih? " Kamu merebahkan diri mu kembali, mencari posisi nyaman agar bisa tertidur nyenyak, berharap seperti itu sejak awal.
Menggulingkan badan kesana kemari, membuat mu merasa jenus setengah mati untuk saat ini. Sampai kamu melihat remot berada di atas nakas, kamu mengambil remot dan menyalakan televisi agar tidak terlalu sepi suasana nya.
Karena bagi kamu suasana rumah dan rumah sakit itu tentu nya berbeda, ada kesan hawa hawa yang membuat mu ekstra waspada. Padahal juga tidak ada apa pun, kebiasaan kamu suka menonton video komplit rekaman CCTV tentang horor atau penampakan membuat mu merasa ada yang mengawasi padahal hanya perasaan mu saja. Atau memang benar ada yang mengawasi?
Kamu menoleh ke sana kemari seraya mengeraskan volume televisi nya agar mempunyai kesan ramai. Karena kamu mulai kerasa hawa dimana membuat kamu merasa panik sekarang, entah kenapa rasanya dada kamu mendadak terasa sesak seolah udara mulai menipis setiap menitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]
FanfictionMenyelamat seseorang memang sebuah kewajiban sebagai sesama makhluk hidup, namun bagaimana jika yang di selamatkan adalah musuh sendiri yang mengancam keselamatan?