Terkadang hari minggu itu membosankan, karena kenapa? Kamu di rumah sakit dan menambah rasa bosan yang sudah menjulur kemana mana. Kamu bahkan ingin rasanya melarikan diri saja, namun sepertinya akan percuma saja karena ia akan tetap tertangkap di tambah kamu akan mendapatkan omelan pandangan dari Mama mu. Padahal ia tau kalau kedua orang tua mu bahkan tidak pernah berkunjung, jangan kan berkunjung, menanyakan keadaan mu saja tidak.
Membuatmu semakin kesal jika mengingat semua itu, kamu terus mengganti setiap channel di televisi karena merasa bosan. Tidak ada yang menarik di layar itu, semua nya berita yang sangat membosankan di tambah channel gosip membuat mu muak. Kebanyakan gosip memang +62. Kadang kamu pikir, setiap hari ada saja bahan gosip seperti tidak ada pekerjaan lain selain menggosip.
" Gak ada yang waras emang jaman sekarang. Gw ngapain ya? Jalan ke taman udah, bosen banget demi alex " Sampai sebuah suara pintu membuat mu menoleh dan menemukan seseorang yang berdiri di sana.
" Ngapain lo? "
" Jenguk lo lah bego, masa ngepet? " Tebak siapa yang datang langsung mengumpat ria di rumah sakit.
Siapa lagi kalau bukan, Jun. Lelaki bermata tajam itu berjalan ke arah mu, ia melempar sebuah kantung plastik yang ia bawa dan untung nya kamu cepat menangkap nya. Kadang dia manis kadang juga ahklak nya nyangkut di genteng rumah, mungkin.
" Gw beli itu, gak sengaja gw lewat dan kepikiran. Jadi gw beli deh " Jelas nya seraya membaringkan diri di atas sofa yang tidak jauh dari bangsal mu. Ia seperti nya lelah, di tambah tas yang ia bawa sekarang.
" Lo baru selesai latihan? " Tanya mu, biasanya dulu Jun suka bawa tas ketika ada latihan Karate saja sisa nya dia hanya langsung pakai jaket dan ya pulang tidak ribet.
" Iya, btw. Lo di tanyain tau ama pelatih. Tapi tenang aja, gw dah jelasin kok jadi lo gak perlu khawatir masalah lo bakal di keluarin karena jarang berangkat " Jelasnya, ia sudah ganti baju jadi bau keringat nya tidak menyengat.
Sebenarnya bau keringat Jun tidak bau, malah semakin jelas bau parfum nya. Anak laki laki kadang membingungkan sekali, bukan nya bau asam malah bertambah wangi. Mereka itu kenapa? Pakai apa? Apakah memang sudah hukum alam kalau lelaki lebih wangi dari pada perempuan yang mandi nya hampir 1 jam hanya untuk merendam dan menggosok ini itu. Tapi pengecualian untuk mu.
Kadang Jun sendiri heran, kamu kalau mandi sebentar bukan seperti kebanyakan perempuan lain yang sangat amat lama. Di tambah acara dandan juga, bisa bisa yang menunggu bisa melanjutkan tugas kripsi nya hanya untuk menunggu. Jadi waktu menunggu tak sia sia kan?
" Lo sendirian? Biasanya sama.. "
" Sama siapa? Gw selalu sendiri loh, gw gak punya siapa siapa " Jangan terkejut, Jun memang tipikal agak menghindari dengan nama nya sosialisasi.
Bukan karena ia sombong atau bagaimana, Jun tidak suka bertemu dengan orang yang kebanyakan bermuka dua. Jun benci itu, ia akan lebih memilih menempel dengan mu yang menyebalkan ketimbang bergabung dengan kawanan bermuka dua. Tetapi bagaimana ya? Jun juga tidak terlalu perduli apa yang di katakan banyak orang.
Jun juga sangat terkenal di kalangan mahasiswa, selain dirinya yang memiliki rupa yang sangat tampan dengan ciri khas nya itu. Ia juga terkenal karena ia adalah calon ketua BEM berikut nya, ya banyak yang memilih nya bahkan termasuk dosen dosen yang membujuk nya agar masuk organisasi itu.
Tetapi Jun menolak dengan alasan, karena wakil BEM adalah rival nya. Ia tidak suka, bahkan ia terkesan memiliki dendam abadi dengan lelaki tinggi itu. Bagaimana menjelaskan nya? Dimana mana rival, di kampus maupun di tempat latihan Karate. Mereka akan tetap bersaing menunjukan siapa yang lebih unggul, begitu menurut mu. Entah menurut orang lain atau bahkan kedua lelaki itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]
FanfictionMenyelamat seseorang memang sebuah kewajiban sebagai sesama makhluk hidup, namun bagaimana jika yang di selamatkan adalah musuh sendiri yang mengancam keselamatan?