Hampir saja seharian kamu baru sadar akan keanehan yang kamu rasakan selama seharian ini, masih tidak sadar sama sekali sejak tadi. Tapi karena kedatangan Dokter Riki membuat mu sadar dimana letak keanehan nya.
" Tumben tidak membantah? Biasanya kau selalu menolak semua obat nya " Ucap Riki secara terang terangan tanpa memikirkan ke depan nya.
Kamu menoleh ke arah nya dan menatap nya malas, kamu malas meminum obat sebenarnya tetapi jika kamu menolak bisa bisa tujuh hari tujuh malam pastikan di serang oleh omelan dokter berbadan tinggi itu, entah siapa nama nya kamu lupa. Intinya dia sangat menyebalkan sekali, bisa bisa kedua orang tua nya mengatakan jika dokter itu baik hati dan tidak sombong. Memang sih, hanya saja sifat cerewet nya sangat menyebalkan bagi mu.
Riki masih menatap mu, melihat mu melamun seperti memikirkan sesuatu. Tidak berbohong jika Riki merasa aneh dengan diri mu hari ini, pertama kali nya ia menangani mu karena Haruto tengah cuti beristirahat sekarang. Jadi dia lah yang akan memegang semua tanggung jawab Haruto, selama pria itu cuti.
Melihat mu meminum obat tanpa menolakan membuat nya curiga, dari sekian banyak cerita yang di bicarakan sahabat nya. Kamu tidak seperti ini, ada apa?
" Berhenti liatin gw, gw males debat " Ucap mu dan menyerahkan gelas air putih itu kepada Riki. Tanpa mengatakan apa pun lagi, karena sungguh kamu malas berdebat sekarang ini entah kenapa hanya ada rasa malas saja.
Karena Riki juga tidak banyak bertanya, ia bahkan sudah bersyukur kalau kamu menurut tanpa harus Riki memaksa dengan berbagai upaya seperti Haruto, ia pun segera pergi dari kamar inap mu meninggalkan diri mu di sana sendirian. Lagi.
Melihat suasana yang amat sepi, membuat mu membuang nafas panjang. Kenapa tidak ada perubahan sekarang? Semua saja sama, amat membosankan. Tidak ada kegiatan mu yang membuat mu menghilangkan perasaan bosan mu sekarang. Sangat menyebalkan bukan, sampai mata mu tak sengaja melirik ke arah meja nakas di dekat mu.
Terdapat buku agak besar di sana, bersama dengan pensil dan penghapus di atas buku tersebut. Kamu melirik ke segala arah dan memastikan tidak ada orang di kamar inap mu, merasa aman dengan situasi kamu pun mengambil buku itu kemudian membuka beberapa lembar. Buku gambar rupanya.
" Gambar aja kali ya, bosen banget gini mulu " Kamu pun mulai menggores di atas kertas polos tersebut dengan teliti, bersama dengan imajinasi kamu yang bekerja sekarang untuk mencari banyak objek gambar.
Tanpa kamu sadari jika seseorang melihat kegiatan mu itu, dia tersenyum tipis kemudian mengambil gambar mu yang tengah menggambar di sana. Selesai mengambil hasil gambar, dia mengirimkan nya kepada seseorang. Seraya mengirim pesan singkat.
•••
Haruto tengah memasak di dapur milik nya, ia hanya memasak untuk mengisi perut nya yang keroncongan sejak pagi. Sampai sebuah suara notif yang membuat nya mengambil benda persegi panjang itu dan membuka layar nya, pesan masuk dari sahabat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]
FanfictionMenyelamat seseorang memang sebuah kewajiban sebagai sesama makhluk hidup, namun bagaimana jika yang di selamatkan adalah musuh sendiri yang mengancam keselamatan?