Dcr : 15

332 78 9
                                    

Hari ini di perbolehkan untuk pulang, baru saja kamu masuk ke dalam kamar mu dan ponsel mu sudah berbunyi. Membuat mu agak kesal namun ketika melihat nama tertera di sana membuat mu mengurung niat untuk mengumpat keras tepat di telinga seseorang itu. Kamu membuang nafas panjang menahan segala kekesalan mu.

" Bajingan.. "

Terpaksa kamu mengangkat panggilan itu dan mendengar suara seseorang yang sudah lama tidak terdengar, entah lah rasanya seperti ingin sekali membunuh namun bagaimana?

" Ada apa? " Kamu hanya diam menyimak seseorang itu tengah menjelaskan sesuatu membuat mu hanya diam sekarang.

Di sisi lain Haruto yang tidak sengaja keluar dari kamar, melihat celah kamar mu. Ia penasaran apakah kamu sudah istirahat atau belum, ia hendak membuka pintu namun ia urung ketika ia melihat kamu tengah menerima panggilan seseorang. Tidak mau menganggu privasi siapa pun, Haruto melangkah mundur. Namun beberapa langkah ia mencoba untuk menjauh.

" Lo gila ya?! Gw baru aja balik rumah sakit bangsat! " Suara mu keras terkesan kasar namun Haruto memang sudah biasa mendengar seperti itu. Tetapi.

" Gak tau, gw gak di rumah sendirian. Gw sama dokter sialan itu, gw di awasin di sini asal lo tau. Anjing! " Mungkin ini kelewatan kasar tapi memang begitu lah kamu. Haruto juga sudah membiasakan diri.

Tetapi apa yang kamu maksud tadi? Apakah ada niatan untuk kabur dari pengawasan nya? Haruto menoleh sekilas melihat kamu masih di posisi dengan rambut acak acakan mungkin karena pusing. Haruto melirik tajam, bagaimana kamu keluar dari apartemen lepas dari pengawasan nya? Tidak bisa, tidak akan semudah itu. Haruto melangkah menuruni anak tangga dan entah dia akan kemana. Mengambil kunci mobil yang berada di sana, kemudian pergi entah kemana.

Di sisi lain kamu yang kebingungan harus berbuat apa lagi karena masih terperangkap di apartemen dengan pengawasan penuh.

Tetapi kamu benar benar merasa sunyi, sampai kamu menoleh ke arah pintu dan membuka nya sedikit. Tidak menemukan siapa siapa kecuali diri mu, dan satu pembantu yang membersihkan apartemen Haruto. Kamu keluar dari kamar dan membuka pintu kamar Haruto, tidak menemukan pria itu di sana.

Terdapat ada celah untuk kabur bukan? Ini penting, kamu tidak bisa menghindar sama sekali di tambah harus keluar dari pengawasan. Kenapa hidup sangat berat? Entah lah.

" Kayak nya cowok itu gak ada di sini, gw bisa pergi. Tunggu gw, janji gak bakal 1 jam. Kirim orang buat jemput gw, kendaraan gw di sita " Setelah menutup telpon itu kamu segera mengambil jaket mu, mengganti pakaian mu agar berbeda. Tertutup dan tentu saja agar tidak di ketahui siapa pun.

Kamu pun keluar dari kamar dan hendak keluar dari apartemen namun pekerja rumah tangga datang kepada mu, berdiri di belakang mu seolah menghalangi langkah mu sekarang. Sangat sial.

" Nona mau kemana? Tuan pesan anda harus tetap di rumah.. "

" Cuma sebentar, bi. Ada temen saya di bawah, katanya mau anter berkas tugas saya "

" Oh begitu ya, baiklah " Kamu tersenyum ramah kepada nya menutupi rasa curiga nya itu. Karena merasa penipuan mu itu di percaya kamu pun segera keluar dari apartemen tersebut.

Segera berjalan cepat ke arah anak tangga, tidak mau ke lift. Karena pasti ketika Haruto mencari akan memeriksa kamera pengintai dimana mana, itu akan menyulitkan pergerakan mu selanjutnya. Jadi kamu harus benar benar menghindari kamera pengawas di setiap gedung apartemen yang entah besar nya seberapa ini.

Agak sesak ketika turun dari anak tangga sebanyak itu, di tambah kamu baru saja pulih dari kambuh mu kemarin.

" Tio sialan! " Kamu segera berlari menuruni anak tangga dan sampai di tempat parkir bawah tanah dengan nafas tidak beraturan.

Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang