Di tengah malam nya, kamu sulit tertidur. Tentu saja karena masalah tempat baru yang sama sekali belum membuat mu betah sepenuh nya, meskipun nyaman tetap saja tempat nya begitu asing untuk mu yang belum sehari tinggal di sana.
Kamu memakai jaket kemudian keluar kamar, melihat jika keadaan ruang tengah sepi. Hanya beberapa lampu kecil yang di hidupkan, kamu bisa melihat gedung yang menjulang itu di jendela utama di ruang tamu. Terpampang jelas, di malam hari ternyata pemandangan nya seindah ini?
Ketika kamu menuruni tangga dan berada di ruang tamu, belum satu menit kamu berada di sana kamu di kejutkan oleh lampu yang menyala secara tiba tiba membuat mu menoleh ke belakang. Ternyata pria itu juga belum tidur, ia menyalakan lampu utama di ruang tamu agar tidak terlalu gelap.
" Kau belum tidur juga? Sudah jam 11 lewat, kau tidak kuliah besok? "
Entah lah ketika melihat nya menggunakan kemeja kotak-kotak itu terkesan bukan pria berumur 20 tahun ke atas. Ia malah parsis seperti anak SMA, entah lah itu yang kamu lihat saja sih.
" Belum ngantuk " Ucap mu judes kepada nya, sedangkan pria itu berjalan menghampiri mu seraya memegang segelas kopi di tangan nya. Meminum nya beberapa serutupan seraya menatap ke depan, pemandangan nya memang indah.
Bahkan Haruto yang tinggal di sana tidak pernah merasa bosan memandangi pemandangan di depan nya, tanpa ia sadari jika kamu menatap nya dengan tatapan bertanya. Dia saja belum tidur sendiri? Di tambah dia minum kopi, bukan nya mengantuk mata tambah melek.
" Lo gak tidur?.. " Haruto melirik ke arah mu dan berhenti minum kopi nya.
" Banyak pekerjaan yang belum selesai, jadi tidak untuk malam ini. Mungkin agak tengah malam baru tidur " Ucap nya, menoleh kearah mu seraya tersenyum ke arah mu.
Sedangkan kamu yang memang masih belum menganggap nya, hanya memalingkan pandangan mu ke arah jendela mengabaikan pria berumur 25 tahun itu terus memandang mu. Ia tersenyum tanpa sadar dan kembali menikmati kopi nya.
Kalian berdua berakhir menghabiskan waktu memandang gedung, lampu kendaraan dan bulan lewat jendela besar utama di ruang tamu.
•••
Pagi nya kamu terpaksa di antar oleh Haruto ke kampus, sebenarnya kamu menolak keras karena kamu ingin naik motor sendiri tetapi dengan alasan orang tua mu melarang membuat Haruto memaksa mu dengan kata kata lembut pasti nya. Tidak mungkin anak orang ia bentak, adik nya saja tidak pernah ia bentak apa lagi orang lain.
Mobil berwarna hitam itu sampai di depan gerbang, kamu membuang nafas panjang. Melirik tajam ke arah nya yang fokus ke depan, ia berakhir menoleh ke arah mu.
" Belajar yang rajin, jangan membuat masalah terus. Aku tau catatan kriminal sekolah mu sangat banyak "
" Gw bukan narapidana! Kriminal dari hongkong.. " Ucap mu dengan tatapan julid, entah lah tatapan itu malah mengingatkan akan dosen nya dulu yang sangat julid kepada nya dengan alasan kalau dirinya jauh lebih tampan di tambah banyak yang suka kepada nya dulu. Tidak masuk akal tapi begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]
FanfictionMenyelamat seseorang memang sebuah kewajiban sebagai sesama makhluk hidup, namun bagaimana jika yang di selamatkan adalah musuh sendiri yang mengancam keselamatan?