Tak terasa pagi sudah datang secara cepat, sekitar jam 4 subuh tadi Haruto pergi sebentar keluar dengan niat mau sholat subuh di mushola yang letak nya tidak jauh dari kamar inap pasien nya. Lagi pula ia tidak perlu khawatir karena sahabat nya Riki menjaga pasien nya. Entah kenapa ketika melihat gadis yang lebih muda dari nya 5 tahun itu membuat diri nya ingin segera menyembuhkan nya.
Meskipun menurut analisa nya sendiri penyakit yang gadis malang itu derita memang sulit sekali di sembuhkan, tetapi mau bagaimana pun ia di berikan kepercayaan untuk menyembuhkan sekaligus menjaga nya. Apakah salah? Seperti nya tidak.
Sinar matahari mulai menyinari bumi secara perlahan sampai pukul 7 pagi, Haruto harus kembali ke ruangan untuk memeriksa beberapa pasien yang dirinya tangani. Jangan salah kalau pasien nya hanya satu, lebih dari beberapa orang Haruto yang tangani bahkan pria itu terlalu lelah melakukan semua itu sendiri tetapi mau bagaimana pun itu sudah tugasnya menjadi seorang dokter bukan. Tidak salah dirinya melakukan itu.
Sampai ia kembali ke ruangan pribadi nya untuk mengambil beberapa data yang harus ia periksa kembali, telinga nya mendengar suara ketukan pintu yang membuat nya mendongak.
" Masuk! " Seseorang masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Haruto sibuk dengan kertas kertas di tangan nya.
" Bang ruto jadi ikut piknik? Ultah nya Dika "
Haruto beberapa saat terdiam dan menatap seorang lelaki di depan nya yang tidak lain adalah adik kandung nya sendiri, siapa lagi kalau bukan Junghwan.
" Ya nanti abang usahakan datang, lo tau kan abang sibuk banget di tambah pasien satu yang... "
" Cewe itu? " Haruto hanya diam dan mengabaikan apa yang di katakan Junghwan.
Jangan katakan Junghwan tau tentang pasien Haruto? Tentu saja ia tau karena ternyata pasien yang di rawat oleh kakak laki laki nya itu tidak lain atau tidak bukan adalah teman sekolah Junghwan. Memiliki umur yang sama, bisa di katakan kalau Haruto memang seperti om om. Canda yeorobun.
" Dika ngarep lo dateng bang, jangan bikin dia kecewa lagi " Haruto membuang nafas panjang dan tak lama mengangguk membuat Junghwan kemudian pergi meninggalkan nya kembali sendiri di dalam ruangan tersebut.
Pria itu membuang nafas panjang, ia akui kalau dirinya memang ingin pergi di perayaan ulang tahun keponakan nya sekaligus melepas rindu dengan bocah gembul itu, tetapi pekerjaan nya selalu menjadi penghalang untuk nya. Untung saja kembaran nya paham dengan diri nya, meskipun kalau bisa di bilang Haruto tau kalau kembaran juga kecewa dengan dirinya yang tidak hadir di acara berkumpul karena ada operasi dadakan atau panggilan darurat.
Selain menjadi dokter Haruto juga menjadi penerus utama dalam perusahaan yang di kembangkan keluarga nya tentu saja. Lagi pula ayah nya juga sudah semakin menua dan tanggung jawab Haruto memegang semua perusahaan itu meskipun dirinya akan di buat sangat sibuk dengan pekerjaan nya yang terus datang tanpa henti menyita waktu nya dengan keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor | Haruto × You [ HIATUS ]
FanficMenyelamat seseorang memang sebuah kewajiban sebagai sesama makhluk hidup, namun bagaimana jika yang di selamatkan adalah musuh sendiri yang mengancam keselamatan?