Aneh. Aku mengecek isi kulkasku. Kosong. Tak kutemukan bahan makanan yang baru kubeli kemarin lusa. Banyak sekali bahan makanan yang hilang. Bahkan kimchi buatan uri eomma (ibuku) hanya tinggal separuhnya saja. Ramyeon(mie instant), banchan (lauk pauk),daging, sayuran, telur maupun susu habis tak bersisa. Yang lebih aneh lagi plastik bekas makanan itu pun juga tak ada di tempat sampah. Tempat sampahku tetap seperti semula, jumlah sampahnya tak bertambah. Lalu kemana perginya bahan makanan itu?Apakah ini ulah pencuri? Aku jadi parno karena aku adalah PD acara kriminal. Banyak sekali kasus kriminal di apartemen wanita yang tinggal sendirian. Penguntit? Atau pembunuh? Aku merasa gamang, dan pikiranku teringat pada acaraku tahun lalu. Bahwa ada seorang wanita tinggal sendirian, diikuti oleh seorang penguntit yang sampai tinggal di dalam rumahnya. Dan bersembunyi di bawah kolong kasurnya sampai pada suatu kesempatan penguntit itu berhasil memperkosa dan hampir membunuh wanita itu.
Karena timbul rasa takut dan curiga yang amat sangat lalu kuperiksa uangku yang biasa kutaruh di dompet. Masih utuh masih tersisa beberapa lembar sepuluh ribu won dan 2 lembar lima puluh ribu won di dalamnya. Syukurlah. Tidak ada yang hilang.
Tapi kecurigaanku semakin bertambah saat kuperiksa shampo dan sabun yang berada di dalam kamar mandi. Kenapa sekarang cepat sekali habis?
"Snow, apakah kamu melihat orang mencurigakan datang kemari?"Tanyaku pada Snow yang sedang duduk menjulurkan lidahnya.
Aku tahu pertanyaanku sia-sia pada Snow. Tidak mungkin pencuri bisa masuk ke dalam apartemenku jika tidak tahu pin pintu masukku. Dan yang lebih mustahil lagi, Snow juga tidak menunjukan tanda-tanda apapun. Tidak bertingkah aneh atau pun menggeram.
Kuperiksa semua isi rumahku mulai dari kolong tempat tidurku, di balik tirai, dalam lemari, bawah sofa sampai ke semua sudut apartemenku. Tapi tak ada sesuatu atau seorang pun yang mencurigakan yang berada di sana. Di bawah kolong tempat tidur dan di bawah sofa masih berdebu. Syukurlah.
Hemmm.... Sudahlah mungkin aku terlalu sentimentil karena baru putus cinta. Jadi pikiranku melayang ke hal-hal yang tidak masuk akal. Patah hati. Mungkin itulah yang menyebabkan aku berhalusinasi. Terkadang aku merasa menyedihkan. Apa salahku, sehingga Jae Min oppa berselingkuh di belakangku dengan Lee Mi Ran. Apakah selama ini dia terpaksa pacaran denganku? Ada perasaan marah, sedih dan terbuang. Rasanya sekarang hatiku kosong dan hampa.
Pikiran apalagi ini? Bukankah aku ini korban? Aku tak mau larut dalam kesedihanku. Aku harus berjuang. Karena mentari masih bersinar terang dan aku masih bisa bernafas walaupun tanpanya. Benar aku adalah wanita yang kuat. Tak kubiarkan seorangpun menyakiti hatiku lagi.
"Drrrrttttt..... drrrrttttt......drrrttttt....."
Suara getar Hp membuyarkan lamunanku."Yoboseyo? (Hallo)Eomma?(ibu)?"
"Uri ttal(putriku), kapan kamu pulang ke Bucheon (kampung halamanku)? Bogoshiposseo(aku kangen)."
"Mianhae (maafkan aku) eomma. Aku sedang sibuk syuting acara di luar kantor. Jadi aku belum bisa pulang."
"Keureom eonje cibe wa (lalu kapan bisa pulang)?"
"Aku masih belum tahu eomma. Kalau senggang aku pasti pulang eomma. Keokjeongma(jangan khawatir)."kataku menenangkan ibuku.
"Arasseo(baiklah). Jae min i rang kachi wa (datanglah bersama Jae Min). Massineunggeo mandeurojulge (akan ibu buatkan masakan yang enak)."
"Arasseo eomma. Daeum e boja (baiklah ibu). (Sampai jumpa)"
Cepat-cepat kuakhiri percakapan dengan ibuku di telpon. Kenapa nama si berengsek itu disebut ibuku segala. Sungguh menjengkelkan.
Jae Min oppa dan uri bumonim( orangtuaku) memang sangat akrab. Dia sangat sering mengunjungi orang tuaku. Sehingga orang tuaku juga menyayanginya seperti anaknya sendiri. Mereka juga berharap kami berdua cepat menikah karena usia kami yang sudah cukup untuk menikah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Night
Kurt AdamCerita fantasi untuk 21+ ya readers. Untuk yang kurang suka bisa di skip aja. Bersetting di Korea Selatan. Hehehe Happy reading. Jangan lupa koment and vote biar Authornya tambah semangat. Malam begitu gelap, angin kencang bertiup dari barat. Angin...