"Be-benarkah kita akan bertunangan?" tanya Lingzi mencoba meyakinkan.
"Iya, aku akan meminta izin pada orang tuamu dan Tuan Li."
Yibo sungguh tidak ingin pikirannya bercabang pada sosok Xiao Zhan yang selalu saja mengganggu pikirannya. Sepengetahuannya, Lingzi adalah orang yang selama ini merawat dan merupakan kekasih yang telah Yibo lupakan. Jadi, demi menebus kesalahannya, dia ingin segera mengikat Lingzi.
"Baiklah Gege, aku akan menelepon orang tuaku secepatnya,” ucap Lingzi senang.
"Gege, kenapa kau mengajakku kemari?" tanya Lingzi penasaran. Pasalnya ia sungguh kesal dengan Yibo yang tiba-tiba memintanya menemani ke makam keluarga Xiao. Bukannya tidak tahu, hanya saja ia takut jika Yibo melihat Xiao Zhan lagi hatinya akan goyah.
Yibo membulatkan mata melihat dari kejauhan Xiao Zhan yang sedang digendong oleh Ling He. Perasaan marah dan tak suka muncul dengan sendirinya. Ia hendak membuka pintu namun lengan Yibo ditahan Lingzi.
"Gege, mau ke mana?".
"Tunggu sebentar, ada sesuatu yang mengganjalku." Yibo segera turun lalu bergegas menghampiri Xiao Zhan dan Ling He yang kini telah memeriksa Zhan di kursi mobil.
Ketika Ling He hendak membuka kancing baju Zhan, Yibo dengan cepat menahan tangan lelaki itu.
"Apa yang kau lakukan? Berbuat mesum di tempat seperti ini? Kalian benar-benar tidak tahu malu!" ucap Yibo kesal sembari menatap Xiao Zhan yang kini menutup kembali salah satu kancingnya yang terbuka.
"Apa kau cemburu?" Xiao Zhan menatap Yibo lekat. Dia keluar dari mobil itu dengan bantuan Ling He.
"Apa yang ada dipikiranmu sebenarnya? Sebegitu cepatkah kau berpaling? Setiap saat kau menggangguku, tapi kini kau menggoda orang lain!" bentak Yibo bertambah kesal saat melihat Ling He yang dengan hati-hati memegangi Zhan.
"Bukankah kau yang berpaling begitu cepat Wang Yibo?! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Kau mengatakan mencintaiku, bersedia mati untukku lalu kenapa kau sekarang seperti ingin membunuhku?! Sadarlah Wang Yibo!!! Aku harus bagaimana?" Zhan terhuyung diiringi dengan kepalanya yang berputar-putar dan sangat berat. Ling He yang berada paling dekat dengannya segera menangkap tubuh Zhan yang hampir saja limbung.
"Anda tidak apa-apa?" tanya Ling He khawatir.
"Aku tidak apa-apa, Sayang." Zhan mengeratkan lengannya pada Ling He sehingga membuat Yibo menatapnya syok.
"Kau? Benar-benar memalukan! Omega tak tahu malu!" Yibo mengepalkan tangannya. Dia sungguh kesal.
Entahlah, melihat Zhan menatap Ling He dengan tatapan suka seperti itu membuat Yibo tidak suka.
Yibo segera meninggalkan Ling He dan Zhan dengan wajah yang terlihat marah lalu membanting pintu mobil dengan keras dan pergi dari sana."Terima kasih," ucap Zhan segera melepaskan tangannya yang sedari tadi menggenggam erat tangan Ling He.
Sebenarnya Ling He tidak ingin ikut campur, tapi situasi membuatnya serba salah."Tuan, sebaiknya Anda ke rumah sakit untuk check-up."
"Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat. Buatkan aku resep saja dan tolong jangan katakan pada Gege kalau hari ini kita berjumpa."
"Baiklah," ucap Ling He menurut.
Sepanjang jalan, Yibo sama sekali tidak mendengar apa yang Lingzi katakan padanya. Pikirannya kini dipenuhi oleh Xiao Zhan. Pemuda yang selalu membuatnya sakit kepala.
"LingZi, ayo kita bertunangan akhir pekan ini," ajak Yibo yang membuat wajah Lingzi cerah seketika.
Sungguh ia tidak menyangka akan secepat ini Yibo memintanya bertunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect The Boss [TAMAT] proses Revisi
FanfictionXiao Zhan merupakan seorang pemuda kaya raya yang selalu bertindak sesuka hati,namun kecelakaan yang menimpa orang tuanya memaksa Zhan memiliki sebuah tanggung jawab yang sangat besar terhadap peninggalan keluarganya. Wang Yibo, bodyguard keluarga...