2 - Terima Kasih

1.5K 194 120
                                    

.

.

.

Setelah sampai di kediaman Oikawa, sang pemilik rumah langsung mengetuk pintunya seakan menunggu jawaban dari dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah sampai di kediaman Oikawa, sang pemilik rumah langsung mengetuk pintunya seakan menunggu jawaban dari dalam.

Iwaizumi melihat rumah pria itu yang tampak depannya minimalis dengan cat dinding tosca dan paling mencolok diantara rumah-rumah disekitarnya.

Sesaat setelah tatapan pria itu akhirnya terpaku pada pintu, seorang wanita muda membukakan pintunya.

Wanita itu mirip seperti pemuda disebelahnya, Iwaizumi menebak itu adalah Ibunya Tooru.

Benar saja setelah wanita itu menaruh atensi pada pria disampingnya, wajahnya berubah khawatir.

"Astaga, tooru! Yaampun apa mereka berbuat seperti itu lagi padamu?" Wanita itu menyentuh wajah Oikawa yang lebam bekas tinju tadi.

"Mereka?" Wanita itu menoleh, Iwaizumi dengan segera menutup mulutnya. Ia berpikir mungkin suaranya terlalu keras.

Sang Surai brunette dihadapannya memperhatikannya dari bawah hingga atas.

"Kamu.. Pasti yang menolong tooru ya?" Harus diakui Suara wanita itu sangat lembut saat bertanya pada Iwaizumi. Segera saja Ia mengangguk.

"Terimakasih ya, pasti tadi dia merepotkanmu." Ujar wanita itu.

Iwaizumi menggeleng, "tidak-tidak, dia tidak merepotkanku kok bi." Balasnya tersenyum.

Atensi mereka langsung tertuju pada Oikawa ketika Ia menyentuh ibunya. "Kaa-san, jangan khawatir. Aku.. Tidak apa-apa kok," Ujar Oikawa di selingi dengan senyuman.

Jujur dimata Iwaizumi senyum itu membuatnya langsung JCPP (Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama).

"Tidak apa-apa bagaimana?! Sudah ayo masuk! Kamu juga nak, ayo masuk dulu." Ibunya menarik lengan anaknya dengan paksa.

Iwaizumi pun tanpa disuruh dua kali ikut masuk kedalam.

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Maaf ya, merepotkan." Suara itu terdengar dari arah tangga tempat dimana kamar Tooru berada. Iwaizumi melihat ibunya turun membawa kain kasa dan betadine. Pasti habis mengobati anaknya.

Segara Iwaizumi menggeleng.

"Untuk kedua kalinya, tidak apa bi. Aku senang bisa membantu." Katanya dengan tulus.

Marumi tersenyum mendengar penuturan Iwaizumi. Setelah menaruh obat ke dalam kotak P3K, Marumi ikut duduk di sebelah Iwaizumi.

Ia menyeruput teh yang sudah disediakan sebelumnya (untuknya dan Iwaizumi) lalu menghela nafas. "Sebelumnya perkenalkan, aku Oikawa Marumi. Ibu nya Tooru."

Protect You [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang