24 - Harapan

784 114 68
                                    

Shout out for : IYEGAHHH, kodzuken21

.

.

.

"Nak hajime

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nak hajime.."

Iwaizumi menoleh mendengar namanya dipanggil, baru saja Ia beristirahat sebentar setelah keluar dari kamar tempatnya beristirahat sehabis donor darah.

"Kemarilah,"

Ia menurut, beranjak dari sofa menghampiri wanita yang bermarga Oikawa tersebut.

Marumi menatapnya beberapa saat sampai akhirnya dia menggenggam tangan Iwaizumi dan meletakkan tangan besar Iwa diatas tangan anak semata wayangnya, Tooru.

"Terima kasih." Marumi tersenyum.

"Hontou ni arigatou, berkat mu anak ku masih hidup. Coba rasakan darahmu mengalir dalam tubuhnya."

"Darah yang akan menetap di tubuhnya selamanya dan juga darah yang menolong Jiwanya untuk tetap bertahan."

Pemilik netra Olive green itu terdiam. Menyaksikan Wanita di hadapannya menggerakkan tangannya menggenggam milik Tooru.

"Nak,"

"Aku mohon..."

"Berjanjilah satu hal padaku." Marumi berekspresi iba, atensinya terus melekat menatap mata pemuda dihadapannya. Bahkan Iwaizumi sendiri langsung merasa gugup. Salivanya Ia telan susah payah.

"Berjanji.. Apa?" Tanyanya dengan suara serak.

"Lindungi Tooru." Jawab Marumi dengan cepat tanpa menggantung kalimat Iwaizumi.

Matanya melebar. Genggamannya pada tangan Tooru semakin mengerat.

"Lindungi Oikawa Tooru."

"Lindungi dia, bahkan kalau perlu aku bilang-"

Tatapan netra coklat setajam indra elang itu tak luput sedikitpun dari mata Olive green Iwaizumi.

"Lindungi...

-Iwaizumi Tooru."

Netra Olive green itu membulat sempurna. Apakah ini seperti emas 100 ton menimpa kepalanya dari langit?

Apa itu sebuah restu yang secara langsung diucapkan oleh calmer sendiri?

Protect You [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang