30 - The Real Ending

1.2K 110 87
                                    

Endingnya agak panjang, semoga gak bosen bacanya.

.

.

.

Dazai akhirnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dazai akhirnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Ia akhirnya mengupas tuntas seluk beluk kenapa Yoriko bisa menjadi seorang penindas di masa remajanya sekarang.

Semua terungkap saat dirinya mencoba berkomunikasi dengan Haruta. Awalnya, Haruta tidak mengatakan sepatah katapun tapi karena Dazai terus bersikeras memberi pertanyaan bertubi kepada Haruta, akhirnya lelaki mantan ketua DPR itu menyerah dan menceritakan semuanya pada Dazai.

Jadi rupanya Haruta tidak suka dengan putranya bukan tanpa sebab, Ia tidak suka karena Yoriko mirip dengan neneknya (ibu Haruta).

Karena dulu sewaktu Haruta kecil, Ibunya juga suka menindas dirinya, pecandu alkohol, bahkan saking tidak menerima Haruta, Ibunya membawa dia ke panti asuhan hingga akhirnya Haruta dilepas saat dewasa.

Jadi semua itu karena rasa benci dan dendam.

Kebencian yang turun temurun, dan berimbas kepada yang tidak bersalah.

Yoriko dan Haruta itu sama, sama-sama korban.

Dazai menyeruput kopi luwaknya disertai helaan nafas panjang. "Dahlah, yang penting kasus udah kelar. Abis ini tinggal bunuh diri deh." Gumam Dazai sambil menjiplak stamp 'case close' ke kertas yang merupakan berkas latar belakang serta data-data keluarga Andasea.

Miris, ya.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Operasi Oikawa berlangsung selama kurang lebih 3 jam.

Dan selama itu juga Iwaizumi menunggu di depan ruang operasi sambil jalan bolak balik sampe disangka orang stress.

Iwaizumi benar-benar terus menunggu. Bahkan beberapa kali sempat mengintip proses operasi sampai Ia harus ditegur perawat yang ada di dalam karena mukanya yang nemplok di pintu besi setengah kaca itu mengganggu konsentrasi para dokter bedah. Selain karena bikin mereka ngakak karena komuknya Iwaizumi, juga karena merusak pemandangan.

Untungnya kini Operasi sudah selesai dan semua berjalan lancar, Oikawa juga udah sadar dan bisa berinteraksi walau matanya masih nyut-nyutan rasanya.

Dia sempat cerita pas tadi udah masuk ruang operasi, dokter Jaka hampir aja mau bedah dia yang masih dalam kondisi sadar dan belum dibius. Untung salah satu perawat yang bantuin ngingetin dulu, klw enggak pasti Oikawa udah meninggal.

Hehe...

Jaka tolol.

"Hm? Aduh kok telinga saya panas ya?" Jaka S. Pd mengorek telinganya dengan jari tengah. "Ah, egk penting itu yaudahlah."

Protect You [岩及]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang