10. LIOREN

23 13 1
                                    

Setelah belajar cukup lama  kepala Nira mulai mendidih. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk berendam dan bersantai sejenak di bathtub dengan aroma terapi melati sama seperti hari sebelum tragedi itu terjadi.

Setelah cukup lama bersantai Nira akhirnya keluar dari kamar mandi dan menemukan Lysa yang seakan  menunggunya sejak tadi sambil asik dengan laptopnya, mungkin Lysa masih bersenang senang dengan belajar hack.

"Nir, lu make mobilnya bang Zidan ya? Tadi dia minta di jemput sekarang." Jelas Lysa tanpa menatap ke arah sahabtnya dan malah masih berkutat dengan laptopnya.

"Iya mobilnya gue pake ahaha, emang jam 2 udah boleh pulang?" Tanya Nira seakan memastikan.

"Kalo emang udah kelar bisa aja sih, biasanya dirumah juga masih kerja." Jawabnya singkat sambil menaruh laptopnya ke atas meja yang berada di samping kasur.

"Yaudah gue sekalian cabut aja. Byee!"

"Lu ke kantor pake itu?" Tanya Lysa terheran heran melihat pakaian yang sedang dipakai sahabatnya.

Memang kali ini Nira hannya menggunakan crop top olah raga dengan bawahan leging. Tapi Nira juga masih menggunakan jaket hitam.

"Gak boleh ya?"

"Ehmm boleh sih, terserah lu aja yang penting pede."

Tanpa membalas jawaban sahabatnya, Nira langsung menyaut kunci, dan juga tas kecil yang selalu di bawanya. Lalu berjalan dengan santai keluar dari kamarnya.

"Jangan belajar hack doang!" Seru Nira sambil menutup pintu kamarnya.

~~~~~~

Dengan kecepatan maksimal, Nira hanya membutuhkan waktu 10 menit hingga dirinya sampai di kantor dan langsung memarkirkan  mobilnya di parkiran pegawai yang berada di basement.

Tanpa membuang waktu, Nira langsung menelfon kakaknya itu, tapi naas sudah 3 panggilan sama sekali tidak ada yang terangkat.

"Ah gimana sih, katanya minta jemput!" Ungkap Nira dengan sedikit kesal sambil menaiki tangga dengan sedikit berlari, setidaknya ini bisa dijadikannya sebagai pemanasan.

"Permisi kak, bisa bertemu dengan  Zidan?" Tanya Nira dengan santai di bagian pelayanan umum.

"Sebelumnya maaf, apakah kakak sudah membuat janji?" Tanya Perempuan di bagian pelayanan.

Mendengar pertanyaan itu Nira memutarkan bola matanya, berusaha mencari jawaban, "Ehm.... Dia yang memintaku datang."

"Heh siapa sih kamu! Pakaian kaya gini masuk ke kantor, ketemu Pak Presdir lagi! Mau apa sih?" Ceplos seorang wanita yang baru saja datang dengan penampilan yang mampu membuat para pria menoleh seketika, kemeja dan rok yang berhasil membentuk badannya secara sempurna.

"Dia siapa?" Tanya Nira dengan berbisik ke perempuan yang berada di pelayanan umum itu.

"Tangan kanan Pak Presdir." Jawab si perempuan dengan berbisik juga.

Sedangkan Nira hannya ber oh ria sambil menatap pakaian wanita itu dengan seksama, rok pendek hitam ketat dengan kemeja bunga bunga yang terlihat manis. Tapi entah mengapa perpaduan itu seakan tidak cocok digunakan untuk wanita yang berada di hadapannya.

"Apa liat liat! Iri?" Ucap wanita iti dengan sadis sedangkan Nira meresponnya hannya dengan senyuman tipis.

"Bisa tunjukkan ruangan Pak Direktur?" Tanya Nira dengan santai kepada wanita yang katanya menjadi tangan kanan kakak tirinya itu.

Tapi wanita dihadapannya hannya melirik Nira dengan tatapan merendahkan "Tanya aja si pelayanan umum itu! Lagi pula Pak Direktur sedang ada pertemuan."

WHO AM I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang