* Happy reading teman-teman*
Dua hari Rafa di rawat di rumah sakit dan sudah di perbolehkan dokter untuk pulang karena kondisi Rafa sudah membaik. Ketika Mama dan ayah Rafa mengurus semua administrasi nya, Raina membantu menyusun barang-barang yang ada di ruang inap.
Rafa pun bangkit dari tempat tidur dan mendekati Raina.
"Rain ada yang mau gue bilang sama lo"ujar Rafa dengan pembalut perban di kepalanya."Bilang apa Raf?"tanya nya bingung dan wajah tersenyum melihat Rafa sudah boleh pulang.
"Ayah gue nyuruh gue kuliah di Singapura rain, gue juga uda keterima di universitas Singapura dan dua minggu lagi gue harus kesana"jelas Rafa.
Raina langsung terdiam harus berpisah dengan sahabat kecil nya.
"Apa?lo mau ke Singapura?"tanya nya lagi"Iya rain dan kita berpisah lagi"jawab Rafa tersenyum sedih
"Lo jahat! Kenapa baru sekarang lo bilang ke gue Raf"sahutnya memukul bahu Rafa denga pelan.
"Gue gak tega bilang sama lo, gue juga gak tega harus berpisah sama lo rain"ketus Rafa dengan muka sedih.
"Kenapa mesti di Singapura Raf? Kalau lo gak mau kuliah di Bogor universitas di Indonesia kan banyak. Gue akan kuliah di UGM raf setidaknya lo jangan pergi dari Indonesia Rafa"jawab Raina jelas
"Lo tau kan rain cita-cita gue dari kecil pengen jadi arsitektur propesional dan gue harus kejar cita-cita gue dengan kuliah di Singapura"
Tanpa di sadari Raina meneteskan air mata nya. "Uda lo jangan nangis ya, nanti libur semester gue pulang ke Indonesia kok rain"
"Singapura, jarak Indonesia ke Singapura jauh banget. Gue gak siap harus berpisah lagi sama sahabat kecil yang selalu ada di samping gue"ujar Raina tidak sanggup harus kehilangan.
Rafa berusaha untuk menyakinkan Raina agar merelakan Rafa pergi demi menggapai cita-cita.
"Kita kan masih bisa telfonan, chatingan, dan video call rain"ucap Rafa.Raina hanya terdiam menatap Rafa. Kemudian mama dan ayah Rafa mengajak Rafa pulang ke rumah untuk istirahat.
"Makasih ya Rain karena kamu Rafa cepat siuman dan bisa melewati koma nya"ucap mama Rafa."Sama-sama Tante, sekali lagi Raina minta maaf ya om Tante gara-gara Raina, Rafa jadi seperti ini"jawab Raina meminta maaf kepada keluarga Rafa
"Kamu gak salah kok Raina, wajar dong Rafa nolongin kamu. Kalian kan sudah lama bersahabat" lanjut ayah Rafa.
"Hehe iya om"
Selesai mengurus administrasi Rafa. Mereka pun keluar dari rumah sakit. Mama Rafa, ayah Rafa dan Rafa pulang naik mobil mereka sedangkan Raina pulang sendiri dengan taxi online nya.
Sesampainya di rumah, Raina langsung masuk ke kamar untuk istirahat dan menenangkan diri.
Terlihat di meja belajar, Raina melamun memikirkan Rafa harus kuliah di Singapura. Sedikit demi sedikit ia berusaha untuk merelakan Rafa pergi.
"Raina lo gak boleh maksa Rafa kuliah di Indonesia, Rafa punya cita-cita yang harus ia gapai. Gue pasti bisa merelakan Rafa demi cita-cita dan masa depan"ucap Raina berbicara sendiri.Hidup di dunia ini bukan hanya tentang persahabatan atau percintaan semata, melainkan ada masa depan yang harus diwujudkan
Tidak lama kemudian Raina sudah mengantuk dan ia memilih untuk tidur.
Keesokan harinya...
Raina sedang menghabiskan waktu mengobrol dengan mama dan papa nya di depan televisi. Handphone Raina berbunyi ternyata pesan WhatsApp dari Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Little BoyFriend
Genç KurguPada akhirnya kita sampai dititik terbaik. Takdir Tuhan tidak pernah salah. " Semesta mentakdirkan kita hanya sebagai sahabat kecil " (18/06/2021)