10. TOPI

562 76 22
                                    

Rachel menatap langit-langit kamarnya dengan senyuman yang tak luntur menghiasi bibirnya.

"Semoga hari besok adalah hari baik." Ucapnya sebelum memutuskan untuk masuk kedalam mimpi.

***

Cuaca pagi ini tidak terlihat cukup baik karena ternyata semalam air hujan turun membasahi bumi, meninggalkan genangan air di jalanan.

Rachel diturunkan oleh pak Trisna di halte. Gadis itu menjadikan tangan untuk melindungi kepalanya agar tak terkena rintikan gerimis dan berlari kecil menuju halte.

"Non, mau diturunkan di sini aja? Gak mau masuk ke dalem sekalian?"

Rachel menggeleng, "Ke dalem mah lahan parkir pak, udah di sini aja. Makasih ya pak, hati-hati di jalan!"

Perlahan mobil alphard itu berjalan menjauh, Rachel mengedarkan pandangannya melihat ternyata orang-orang memakai payung atau jas hujan.

Ia merutuki dirinya yang hanya memakai jaket.

Saat sedang mengibas-ngibas tangan jaketnya yang sedikit basah tiba-tiba sebuah topi mendarat di kepala Rachel. Wangi mint menyeruak di indra penciumannya, namun rasanya Rachel sangat hafal siapa pemilik wangi tersebut.

 Wangi mint menyeruak di indra penciumannya, namun rasanya Rachel sangat hafal siapa pemilik wangi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gerimis, lain kali bawa payung." Cowok itu menepuk kepala Rachel pelan.

"Makasih." Rachel menatap Alfa yang dibalas anggukkan oleh cowok itu.

Pipi Rachel merona, seketika ia tersadarkan.

"Apa sih anjir!" katanya sambil tersenyum dan memegang topi Alfa sambil menatap si pemilik topi yang sudah berjalan menjauh memasuki lingkungan sekolah.

Rachel berjalan riang dengan bibir yang tak henti menyunggingkan senyum. Bahkan banyak sapaan orang-orang sekitar yang terus ia balas.

Biasanya Rachel tak serajin itu membalas sapaan semua orang.

Lebih anehnya lagi saat Rachel melewati seseorang, tanpa segan ia akan menyapa orang tersebut.

Padahal ia salah menyebut nama.

"Eh Suminah lagi ngapain?" sapa Rachel sambil tersenyum pada seorang siswi yang sedang membeli cilok di dekat gerbang.

"Nama gue Gisel Chel, bukan suminah!"

"Eh iya Misel lagi ngapain?"

"Dah lah..."

Mata Rachel mengedar, kali ini pada seorang siswa yang sedang memarkirkan motornya.

"Eh Penjol lagi markir motor ya?" sapanya dengan menepuk bahu cowok itu.

Si cowok yang melihat bahwa Rachel yang menyapa sekaligus menepuk bahunya langsung menata rambutnya.

"Eh Rachel, btw nama gue Fandy bukan Penjol."

"Ahahahaha bagusan Penjol kok! Gue duluan ya!" celetuk Rachel tanpa dosa sambil meninggalkan cowok bernama Fandy itu.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang