11. MELEPAS RINDU

509 70 10
                                    

Btw gua mau bilang kalo gua gak tau begitu spesifik tentang kelas akselerasi. Di sini semuanya pure fiksi ya benar-benar imajinasi gua.

Udah mau bilang itu doang, happy reading!🌻

***

Kedatangan Maudy tentu saja bukan hanya mengejutkan warga Swarna, tetapi juga Alfa. Tadi pagi saat baru menginjak halaman parkir, tiba-tiba saja Alfa diarahkan oleh petugas TU untuk pergi ke lapangan indoor.

Awalnya Alfa kebingungan, siapakah orang yang memanggilnya sampai harus ke sana sepagi ini? Apakah Pak Gun yang memanggilnya untuk membahas turnamen basket?

Tetapi kenapa Pak Gun tidak memberitahunya lewat WhatsApp saja agar lebih mudah? Kenapa harus menyuruh orang lain untuk menemuinya?

Sambil menerka-nerka, kaki panjangnya ia langkahkan dengan cepat menuju ke tempat yang diinstruksikan petugas TU.

Segala perkiraan yang masih merambat penuh dipikiran Alfa seketika buyar saat dirinya berhadapan dengan punggung seseorang yang cukup familiar. Wangi semerbak yang sudah lama tak tercium pun segera merasuki paru-parunya membuat Alfa mengenali siapa seseorang yang ada dihadapannya.

Gadis berambut pendek itu berbalik, wajah yang 6 bulan hanya bisa dilihat di layar ponsel itu kini nyata dihadapannya.

Senyum Alfa mengembang sedetik setelah dirinya merasakan tangan gadis itu melilit badannya dengan erat.

Sangat erat sampai membuat senyum Alfa mengembang manis.

"Kangen."

Rengekan itu membuat Alfa terkekeh ringan. Tangan kekarnya merambat pelan di pinggang gadis itu, Alfa membalas pelukan Maudy.

Ya, Maudya Gladiesta.

Gadisnya. Kekasihnya.

Maudy mendongakkan kepalanya tanpa melepas pelukannya dari tubuh Alfa. Matanya berkedip-kedip lucu membuat Alfa yang melihatnya merasa gemas.

"Kamu kangen gak?" tanya gadis itu.

Alfa mengangguk kecil, tentu saja respon ringan seperti itu membuat Maudy kesal.

"Kok diem aja?"

"Kan tadi aku ngangguk?" jawab Alfa dengan alis terangkat satu.

Maudy mendengus, "Emang ngangguk itu artinya apa? Aku gak ngerti lah, kan tinggal jawab aja, iya atau nggak." Maudy kembali bertanya karena tak puas dengan jawaban kekasihnya.

Alfa kembali mendekap erat dan menaruh dagunya di atas kepala Maudy, "Kangen, Dy. Aku kangen kamu."

Maudy tersipu mendengarnya.

"Ini alesan kamu gak call aku semalem?" Alfa melonggarkan pelukannya sambil menatap Maudy yang sedang menganggukan kepalanya.

"Iyaa, surprisee! Kaget gak?"

"Kaget, seneng juga."

Setelah percakapan tersebut berakhir, mereka memutuskan untuk duduk di tribun dengan saling menautkan tangan.

Maudy mengayun-ayunkan genggaman mereka yang tentu saja membuat Alfa kembali mengembangkan senyumannya.

"Aku ambil kelas akselerasi." Ucap Maudy kembali membuka percakapan.

Alfa memusatkan seluruh atensinya pada sang kekasih, pandangannya bahkan sama sekali tak beralih.

"Jadi mulai hari ini aku kelas dua belas dan berlangsung enam bulan aja. Aku wisuda bareng angkatan sekarang." Lanjut Maudy dengan semangat.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang