23. KACAU

606 66 3
                                    

Haloo gaiseuuu!

I'm back<3

Jangan lupa vote dan komen yup!

Pi reding♡

***

Seharusnya Alfa bisa menerima konsekuensi dari perbuatannya. Ya, Rachel sudah pasti akan menjauhinya.

Seperti saat pagi hari, kebiasaan Alfa adalah menatap Rachel sebelum duduk di kursinya, gadis itu akan membalas tatapannya dengan senyuman atau pun raut aneh dengan rona merah di sekitar pipinya.

Namun, sudah satu minggu ini Alfa tak mendapatkan kembali hal tersebut.

Gadis itu bahkan tak pernah menatapnya usai kejadian yang Alfa akui benar-benar murni kesalahannya.

Begitu juga saat piket atau kerja kelompok. Rachel tak pernah mengucapkan sepatah katapun padanya. Gadis itu juga dengan mudah melewatinya seolah Alfa bukanlah sesuatu hal yang harus di hiraukan.

Dan itu membuat Alfa kesal.

Ia ingin mengucapkan permintaan maaf pada gadis itu.

Hati Alfa rasanya tidak tenang melihat Rachel begitu totalitas menjauhinya.

Sesak.

"Fa, latihankan lo nanti?" tepukan tangan di bahunya membuat Alfa segera menyadarkan lamunannya.

"Iya."

"Bawa baju basket gak lo?" kini giliran Geri yang bertanya.

"Ada di loker."

Alfa mengalihkan pandangannya menatap pada gadis bersurai cokelat di depan sana yang sedang menghapus spidol di papan tulis sambil bercengkrama dengan temannya.

Namun tak lama dari itu Rachel menaruh penghapus papan tulis dan melangkah keluar kelas sendirian.

Alfa menegakkan tubuhnya.

"Gue cabut!" ucapnya sambil menepuk bahu Kenan yang baru saja datang sambil membawa sebotol air mineral.

Kenan melempar tatapan tanya pada si kembar yang justru turut menggeleng bersamaan menandakan mereka tak tahu.

***

Sebenarnya Alfa tak begitu tahu kemana gadis di depannya ini akan berjalan. Namun tak lama ia sadar, ini merupakan jalan pintas menuju gedung Bahasa.

Manusia itu, Renaldi.

Dengan segera Alfa melangkah cepat menyalip langkah Rachel yang langsung membuat gadis itu terkejut. Apalagi pergelangan tangannya telah di pegang erat oleh cowo yang sedang ngos-ngosan di hadapannya ini.

Mata Rachel membulat, seketika kejadian beberapa waktu lalu kembali terlintas. Dengan cepat gadis itu menghempaskan tangan Alfa sambil menatap cowo itu nyalang.

"Minggir." Suara Rachel terdengar dingin.

"Eh, gue minta waktu lo sebentar! Gue— gue mau bilang—" sial, ucapan yang siap meluncur itu tersangkut di tenggorokan.

"A— itu,"

"Tuli lo? Minggir."

Tak ingin kehilangan kesempatan, Alfa kembali meraih pergelangan tangan Rachel.

"Chel, gue—"

BRUGH

"Budeg lo? Dia bilang minggir bangsat! Ngerti bahasa manusia gak sih, lo?" tubuh tegap Renaldi kini menjadi penghalang antara Rachel dan Alfa. Rachel bahkan benar-benar menyembunyikan tubuhnya di belakang cowok itu membuat perasaan Alfa semakin campur aduk.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang