27. ISTIMEWA

483 51 3
                                    

Haloo gua kembali!

Agak sad sih yang baca banyak yang vote masya Allah ya bestiee.

Ayo bestie, semangat votenya! Biar gua semangat juga buat ngelanjutinnya!

Btw maaf baru kembali ke permukaan wattpad, gua lagi marathon attack on titan hahahahahahaha!

Happy reading! <3


***


"Serius lo?" tanya Gina dengan mata yang melotot tak lupa mulutnya yang menganga penuh snack.

"Makan aje lo gak usah ngomong!" timpal Renaldi sambil menjejalkan beberapa snack ke dalam mulut Gina.

"Bangs— uhuk-uhuk!"

Dengan segera Rachel menyodorkan segelas air putih kehadapan Gina yang langsung ditenggak habis oleh si empu.

Ya, saat ini Gina, Renaldi, Clarissa, dan Rachel sedang berada di rumah Rachel. Mereka baru saja mendengarkan cerita Rachel tentang perlakuan Alfa padanya yang tentu saja mendapat berbagai reaksi berbeda dari teman-temannya itu.

Clarissa yang antusias meski tak urung ia masih gedeg dengan Alfa, Gina yang melotot garang, serta Renaldi yang sudah mendengus dongkol. Renaldi bahkan memilih untuk menggulir tiktok daripada mendengarkan cerita Rachel tentang si bebegig sawah itu!

"Kayaknya emang nyesel gak sih?" tanya Clarissa yang langsung di bantah mentah-mentah oleh Gina.

"Gak! Gak mungkin manusia kayak dia nyesel Chel! Percaya sama gue!"

Rachel menautkan alisnya. Dengan segera Gina merangkul bahu Rachel sambil menjelaskan alasan ia tak menyetujui apa yang di katakan oleh Clarissa.

"Lo kan tau dari awal dia narik ulur perasaan lo. Kalo emang dia suka sama lo, kenapa dia justru malah ngerendahin lo dengan bicara kalo lo pelampiasan tempo hari? Kalo emang dia suka sama lo, harusnya dia bisa lebih tegas sama pilihannya."

"Lagian cowok kayak gitu brengsek, bisa-bisanya suka orang lain disaat dia udah punya pacar. Bahkan dia sangat ngasih harapan ke lo! Idih, so cakep!"

Clarissa memegang dagunya sambil membalas ucapan Gina. "Ya emang ganteng sih dia, Gin ..."

Gina jadi ikut berpikir. "Ya ... iya sih. Tapi ya gue pokoknya gak dukung! Gue yakin dia ngedeketin Rachel lagi bukan cuma buat sekedar minta maaf! Tapi udah gak ada yang bisa di fakboyin lagi, jadi dia ngedeketin Rachel buat narik ulur lagi. Iya gak, Re?"

Renaldi menoleh malas, "Maen uno aja yuk!" ajak Renaldi berusaha mengalihkan topik.

Clarissa dengan cepat mengangguk setuju saat menyadari raut murung Rachel setelah mendengar ucapan Gina tadi. Suasana penuh kegalauan ini harus segera di hilangkan!

"Hayuuu!"

Gina berdecak, tak urung kepalanya mengangguk setuju. Kini semua mata tertuju pada Rachel yang masih menatap kosong tumpukan kartu uno di hadapannya. Pikirannya berkelana.

Benarkah?

Benarkah Alfa berniat menarik ulur hatinya?

Apakah permintaan maaf laki-laki itu tak serius?

Namun kenapa binar mata Alfa begitu redup saat Rachel mengabaikannya?

Kenapa Alfa berkata hal yang tidak seharusnya?

"Gue suka sama lo!"

Kalimat itu ... kenapa laki-laki itu mengucapkannya?

Kenapa Rachel menjadi ragu? Rasa bencinya menguap begitu saja ... kenapa?

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang