18. SAKIT

567 53 8
                                    

Gua kembali menemani kejombloan kalian dimalam minggu!

Jangan lupa vote dan komen sahabat!♡

Jangan lupa follow akun wattpad gua juga!

Pi reding♡

***

"Mari kita ucapkan hamdalah bersama-sama karena kita sudah sampai ditempat tujuan dengan aman dan selamat."

"ALHAMDULILLAH!"

"Baik, kalau begitu kalian dipersilahkan mendirikan tenda di masing-masing tempat yang sudah disediakan. Bila ada kurang atau pun ada kendala bisa langsung menghubungi panitia ya?"

"BAIK PAK!"

"Yasudah, ayo semuanya dipersilahkan. Panitia mohon dibantu ya," semua panitia mengangguk dan semua murid berpencar untuk mendirikan tenda.

Rachel merasa pandangannya sedikit kabur dan kepalanya yang berdenyut, dengan segera gadis itu menggelengkan kepala sambil menggandeng erat tangan Clarissa. Clarissa menoleh menyadari pergerakan Rachel.

"Kenapa lo?"

Rachel menautkan alisnya, "Emang gue kenapa?"

"Geleng-geleng gitu tadi, kenapa? Lo pusing? Masih gak enak badan?"

"Apaan sih Ca, gue cuma geleng-geleng karena... pemikiran gue! Nah iya, pemikiran gue!"

Clarissa memicingkan matanya, "Yakin gapapa? Bibir lo kok pu-"

"Eh Ca ayo itu Tasya ngelambai, dia setenda ama kita kan? Dah ayooo!"

Rachel menarik kuat tangan Clarissa menuju pada Tasya yang sedang melambaikan tangannya dengan Gledis yang tersenyum menyambut kedatangan mereka berdua.

"Ayo diriin tendanya, yang lain juga udah mulai tuh!"

Tasya, Clarissa, dan Rachel segera mengangguk dan mulai mengerjakan tugas masing-masing. Namun tak lama Clarissa mendekat kearah Rachel.

"Kalo ngapa-ngapa bilang gue ya?"

"Sip!"

Dari seberang, Alfa melihat interaksi itu. Bibirnya menyunggingkan senyuman kecil.

"Fa, ini nih yang disini pegangin. Mau gue paku!"

Alfa menoleh dan segera memegang paku, sedangkan Kenan memakunya.

"Gue exicted banget deh anjir! Katanya ada acara jurit malamnya!" Kenan berceloteh girang yang dibalas dengusan oleh Alfa.

"Lo suka yang begituan?"

"Seenggaknya gue bisa request buat sekelompok berdua sama Clarissa, kalo dia ketakutan dia bisa peluk gue dan gue bisa jadi superheronya dia. Katanya kan ada hantunya cuma ya hantu boongan, anjay banget gak sih betapa kerennya gue nanti?"

Alfa menoyor kepala Kenan, "Modus lo kadal!"

Kenan tergelak menertawakan pemikirannya sendiri.

"Alfa?" suara lembut itu berhasil mengambil alih atensi Alfa serta memberhentikan gelak tawa Kenan.

"Loh, Dy? Ada apa?" Alfa berdiri serta melap tangannya ke celana takut-takut kotor.

"Aku gak bisa diriin tenda, temen yang lain juga udah usaha tapi tenda kita meleyot terus."

Maudy menarik tangan Alfa serta mengayunkannya ke kanan-kiri dengan pelan.

"Bantuin yaa?" Maudy mengerjapkan mata bulatnya berkali-kali.

Alfa terkekeh gemas, baru saja tangan kirinya hendak meraih kepala gadis dihadapannya ini untuk ia acak-acak sambil berkata, 'Iya aku mau.' Namun semua itu harus terurung saat mendengar teriakan melengking khas Clarissa yang berhasil mengambil alih atensi seluruh siswa.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang