9. KELAS GABUNGAN

582 84 25
                                    

Kelas 11 IPA 1 dan IPA 2 digabungkan di pelajaran sejarah karena Pak Liem memiliki urusan mendadak siang nanti, menjadikan jam kelas IPA 2 ditukar lebih cepat. Beberapa siswa dan siswi sudah berada di aula dan duduk di kursi yang tertata.

"Chel liat deh tuh si Herlina." Bisik Clarissa.

Rachel mengikuti arah pandang temannya itu, terlihat segerombolan gadis—lebih tepatnya seseorang yang mempimpin gerombolan itu memasuki aula.

Rachel kembali menatap Clarissa dengan senyum tertahan, ia balas berbisik. "Mukanya abu-abu jir!"

"Pffft—" Clarissa menutup bibirnya dengan sebelah tangan, sebelahnya lagi ia pakai untuk memukul-mukul pahanya.

"Bibirnya kayak abis makan orok!" celetuknya, kali ini gantian Rachel yang menahan tawanya.

"Jeding banget anjir bibirnya, liat rambutnya dikibas dia kira iklan shampo apa?" julid Rachel, lalu gadis itu menegakkan tubuhnya.

"Aku? Jadi duta shampo lain? AHAHAHA! Dulu sih pernah pake oli, tapi kepalaku jadi botak lenang!" Rachel memperagakan salah satu iklan yang ia lihat di tv membuat Clarissa mau tak mau tertawa kencang.

Herlina yang mendengar langsung mendelik pada dua orang yang seketika memberhentikan tawanya. Dengan sinisnya cewek itu berjalan melenggak-lenggok bak itik dan duduk sambil menangkat tangannya sejenak.

"Buset mau jadi India kali ya tu baju seragam dicrop." Memang jiwa julid Clarissa sudah tak bisa dibendung lagi.

"Mending kalo pusarnya bagus, dosol begitu!" balas Rachel tak kalah julid. Mereka kembali tertawa pelan.

Rachel berdehem, terlalu banyak ngejulid dan tertawa bikin tenggorokannya seret.

Dengan mata berbinar-binar Rachel mengambil botol minuman dan hendak menegaknya namun kegiatannya harus tertahan saat merasakan seseorang duduk di sebelahnya.

Mata Rachel membulat saat mengetahui jika Alfa yang mengisi kursi kosong itu.

Hadeh kenapa ni anak harus duduk dipinggirnya sih?

Tubuh Rachel mengeluarkan reaksi berlebihan saat mengamati wajah Alfa yang sialnya—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Rachel mengeluarkan reaksi berlebihan saat mengamati wajah Alfa yang sialnya—

KENAPA SANGAT TAMPAN?

Mencoba acuh, gadis itu langsung menenggak airnya sampai mulut Rachel mengembung. Ia berharap wajahnya yang blushing juga debaran jantungnya bisa tersamarkan.

"Loh Chel, lo sakit?" tanya Clarissa membuat beberapa orang di meja panjang itu menatap Rachel.

Termasuk Alfa.

"Hah? Enggak kok." Balas Rachel setelah menelan airnya.

"Kok pipi lo merah?"

Rasanya Rachel ingin mencabik mulut Clarissa yang malah bertanya seperti itu.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang