33. I LOVED YOU

362 42 2
                                    

Anyeong!

1 chapter lagi ending yaaa hahahah!

Ayo mana vote dan komennyaaa???

Jangan jadi silent readers please:( yang silent readers ntar pantatnya kelap-kelip🤡

Ok happy reading<3

***

Renaldi yang tersadar paling pertama segera berancang-ancang untuk berlari mengejar Gina. Namun pergerakannya diurungkan karena tangan kecil milik Rachel menahan dirinya.

"Kita bicarain ini dulu. Gue tau Gina juga pasti lagi emosi banget dan kemungkinan besar dia gak mau ketemu lo dan gue. Jadi, gue mau kita selesain dulu baru kita susul Gina." jelas Rachel menatap Renaldi yakin.

"Ah yaudah gue aja yang kejar Gina. Kalian cepet selesain ya, doain gue juga semoga pas gue kesana gue gak jadi pepes!" gurau Clarissa sambil mulai berlari kecil mencari keberadaan Gina.

Suasana kantin masih sangat ramai. Semua orang memusatkan perhatian mereka ke meja dimana Rachel dan Renaldi berada. Setelah menyetujui penjelasan Rachel, Renaldi mengedarkan pandangannya dengan tajam.

"Ini bukan tontonan, pergi lo semua. 3 detik lo pada masih ngumpul, gue gak bakal diem aja. Satu!"

Semua orang serempak membubarkan diri. Mereka menyadari jika laki-laki itu sedang menahan amarahnya.

Wajah padam Renaldi kian memudar setelah dirinya kembali duduk dan menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Minum dulu deh, Re."

Setelah meneguk tandas segelas teh manis, Renaldi mulai menegakkan duduknya. Secara tak langsung ia seperti memberitahu Rachel jika ia sudah siap.

"Jadi, jelasin maksud Gina tadi."

Renaldi menundukkan kepalanya.
"Bener kok."

Alis Rachel mengerut, "Apanya?"

Kini laki-laki itu memilih mendongak, matanya menatap lembut pada iris cokelat milik gadis cantik dihadapannya.

Jantung Renaldi berpacu cepat. Ini selalu terjadi saat dirinya harus berhadapan dengan Grachelda Kinanti, gadis yang ia suka.

"Soal gue yang suka sama Kinanti."

Perlahan bola mata Rachel melebar. Meski ia sudah mendengar hal tersebut sebelumnya, tetap saja jika ia mendengar langsung dari orangnya Rachel merasa terkejut.

"Sejak... Kapan?"

"Udah 5 tahun. Sejak pertemuan kita ditaman pas lagi liat pelangi, sampe sekarang."

Gila. Kejadian itu sudah sangat lama, sepertinya saat mereka masih berumur 13 tahun. Dan sekarang mereka sudah berumur 18 tahun!

Lagi pula, itu pertemuan pertama mereka!

"Yang bener aja!" sentak Rachel tanpa sadar.

Renaldi mengeluarkan kekehannya.

"Kelamaan ya?"

"Ya lo pikir aja! Terus kenapa selama itu lo diem aja seolah gak ada apa-apa?"

"Karena... gue gak yakin. Gue takut lo tolak. Dan setelah lo pindah jurusan gue jadi lebih gak yakin, Kinanti."

Rachel kehabisan kata-kata.

"Gue tau dari awal lo gak pernah ada perasaan buat gue. Sekuat apapun gue nyangkal dan berusaha nyari celah harapan. It's too impossible, right?"

"Sekarang, gue mau tanya kalo emang harapan itu ada. Gue mau denger langsung dari lo, apa ada gue dihati lo? Pernah gak lo mikirin gue meski sedetik aja diwaktu senggang lo?" pertanyaan yang terlontar dari pria dihadapannya membuat Rachel mematung.

FALL TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang