extra chapter 1 - hidden past

105 18 0
                                    

⚠️ 1,7k word, baca pelan-pelan jangan ada part yg di skip ya.




⚠️ 1,7k word, baca pelan-pelan jangan ada part yg di skip ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jessica tidak terlahir sendiri.

Itu fakta yang puluhan tahun lamanya disembunyikan oleh Jiyeon dan Bara selaku kedua orang tua Jessica. Bahkan, Jessica sendiri baru mengetahui itu setelah buah hati keduanya yang berjenis kelamin perempuan telah lahir.

"Jess, Eomma boleh minta waktu kamu sebentar?"

"Kenapa, Ma?"

Sejenak Jiyeon menatap sang suami ragu, namun setelah mendapat anggukan mantap darinya, Jiyeon kembali menatap Jessica dengan tatapan yang mulai melayu.

"Suami kamu kerja?"

"Iya, sebentar lagi juga pulang, kalau nggak macet kurang dari sejam juga sampai rumah."

"Hoseok?"

"Main sama anaknya Yuri di taman," jawab Jessica, lalu dahinya mengernyit. "Canggung banget, Ma, gausah basa-basi, ah. Jessie nggak biasa... Ada apa?" tanyanya pelan, kemudian menidurkan Yerin yang saat itu masih berusia empat bulan ke dalam box bayinya.

"Kamu tunggu di teras duluan sama Appa, Eomma nanti nyusul."

Walaupun perasaannya sedikit tidak enak, Jessica tetap mengangguk singkat, tanpa bertanya lebih lanjut lagi.

Singkat cerita, tak banyak penjelasan, dan tak diberi kesempatan bertanya.

Jessica blank seketika mendengar kisah pendek tentang dirinya bersama sang kembaran yang sudah kembali ke pelukan sang pencipta, saat usianya belum genap dua minggu.

Mengejutkan. Sangat. Jessica ingin sekali bertanya, namun sang ibunda lebih dulu menyuarakan akan menolak untuk menjawab semua pertanyaannya.

"Jessie... Sebenarnya, kamu bukan satu-satunya putri Appa dan Eomma." mulai sang ibu dengan kalimat menggantung.

Sontak membuat alis Jessica menyatu dengan dahi berkerut bingung. Ia menegakkan duduknya, seraya bertanya. "Maksudnya?"

"Kamu terlahir kembar. Dulu, Eomma hamil dua putri kembar di perut Eomma. Tapi adik kamu nggak dapat hidup lebih lama, karena ada kelainan di jantungnya."

Oh, Jessica baru tersadar. Mungkin inilah alasan mengapa ia selama ini selalu dibelikan sesuatu atau barang dalam jumlah genap. Selalu dua buah, atau terkadang empat. Padahal, ia hanya membutuhkan satu.

"...namanya Bianca," gumam sang ayah.

Napas Jessica tercekat. Nama itu... tidak asing baginya.

"Umur dia berhenti di sepuluh hari. Tepat di hari ia akan melakukan operasi transplantasi jantung, Tuhan lebih dulu memanggil Bian. Padahal, segala prosedur operasi sudah dilakukan demi keselamatan hidupnya, tapi siapa yang bisa melawan takdir? Tuhan sayang Bian, lebih besar daripada sayang kami berdua sama Bian."

«✔»️ fall for you || sinhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang