23 - spending time

166 38 6
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"gue sering sarapan disini tiap pagi, Mbi" cerita Hoseok, kala semangkuk bubur sumsumnya sudah tak bersisa.

Sinbi mengangguk, mulutnya masih penuh ketan hitam yang belum selesai ia kunyah.

"hooh, Dek. Mana kasbon melulu, makanya dia suka makan disini, mentang-mentang kenal! Si Hoseok teh kere anaknya!" sahut Bomi, saat melewati meja Hoseok dan Sinbi. Ia tidak sengaja mendengar ucapan Hoseok tadi.

"Teh, jangan gitu, dong! Image saya dipertaruhkan ini" lirih Hoseok. Bomi memang tidak bohong, tapi tidak sepenuhnya benar juga. Hoseok meringis karena aibnya dibocorin Bomi, mana langsung di depan gebetan.

"bercanda!" kekeh Bomi sambil mendorong-dorong bahu Hoseok. "muka ngana minta di bejek banget, sih!"

Setelah mengatakan demikian, Bomi langsung berlalu dari hadapan Hoseok dan Sinbi. Ada pembeli lain yang memanggilnya untuk segera dilayani pesanannya.

"gausah didengerin ya, Mbi, omongan si teteh. Rem mulutnya blong" bisik Hoseok di akhir kalimat.

"iya, Kak. Santai aja" jawab Sinbi sambil tersenyum geli.

Ini baru pertama kalinya sejak Sinbi pindah ke Bandung, sekitar dua minggu lalu, berjalan-jalan dan menikmati destinasi yang ada di sekitar komplek tempat tinggalnya sendiri.

Ia tidak tahu kalau disini bisa lebih menyenangkan daripada di Jakarta. Orang-orang disini ramah, dan senang bersosialisasi, tidak seperti di tempat tinggalnya dulu. Entah, karena memang sifat mereka yang seperti ini atau mereka semua yang sesungguhnya tidak mengenal Sinbi?

"enak, Mbi?" tanya Hoseok tiba-tiba, menginterupsi pikiran Sinbi yang sedang berkelana pada masa-masa ia masih berada di Jakarta.

"eh? Enak banget malah, Kak!" jawab Sinbi, sedikit terlonjak dari duduknya.

"daritadi bengong sambil senyum-senyum sendiri, mikirin apa, sih?"

"ng... nggak mikir apa-apa, hehe! Cuma tiba-tiba jadi kepikiran masa sekolah di Jakarta aja"

Hoseok ber-oh ria, sambil manggut-manggut. "seru, ya, di Jakarta?" tanyanya.

"biasa aja, sih. Tapi, ya gitu... Jadi rada kangen sama temen-temen, apalagi temen nongkrong"

"emangnya lo ga kontekan sama mereka?"

"masih, dong. Mereka bahkan masih rutin ketemu dan ngumpul-ngumpul, ngirim kabar, ngirim feeds ke aku.  Aku cuma kepikiran karena sekarang aku gabisa main bareng lagi"

"kan, bisa kalian sesekali ketemu. Entah lo yang kesana atau temen-temen lo yang kesini?"

"belum ada waktu pas, Kak. Kalau musti keluar kota, mereka belum bisa ngejadwalinnya. Kecuali, aku yang lebih mungkin untuk kesana, tapi, ya kakak tau sendiri gimana Bang Minhyun" Sinbi mengedikkan bahunya.

«✔»️ fall for you || sinhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang