27 - just a little secret

139 25 15
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah kepulangan Hoseok, kini Sinbi sendirian di rumah menunggu sang mama pulang.

Waktu saat ini telah menunjuk angka sembilan kurang lima belas menit, namun, ia belum juga mendapat kabar dari Tiffany. Membuat Sinbi ragu untuk mengunci pintunya atau tidak, ia sudah sangat mengantuk dan lelah ingin segera tidur.

Berkali-kali mengirim pesan singkat tidak ada yang dibalas, menelepon pun tidak diangkat. Sinbi lantas mendengus kesal, mamanya masih tetap kebiasaan kalau 'merayakan' keberhasilannya sampai lupa waktu dan juga lupa pada dirinya. Padahal, sudah seminggu lebih mereka tidak bertemu. Apakah mamanya itu tidak rindu?

Sinbi mendengus—lagi dan lagi.

Ah, bodoh sekali, pikirnya. Untuk pertanyaan itu sudah pasti sangat jelas jawabannya; tidak. Lantas ia menghela napas malas.

Sedang nyamannya berbaring di atas sofa panjang, pintu depan tiba-tiba saja terbuka. Sinbi refleks mengangkat kepala dan menengok ke sumber suara. Dilihatnya sang mama dengan wajah yang sangat lelah muncul disana.

"oh, mama?" panggil Sinbi.

Tiffany menoleh sekilas, lalu memberikan seulas senyum tipis. "kamu belum tidur?" tanyanya sambil menyimpan pantofel di rak sepatu dekat pintu.

Sinbi bangkit dari posisi berbaringnya kemudian duduk bersila di atas sofa. "Mbi nunggu mama pulang,"

"loh, kenapa? Kangen, ya?" jawab Tiffany seraya menggoda. Ia memasang senyum jahil.

Sinbi pun merotasikan mata malas menanggapi ucapan mamanya. "ngada-ngada!" lantas terkikik, "Mbi ragu mau ngunci pintu, soalnya mau tidur, ngantuk"

Tiffany yang baru saja mendaratkan bokongnya di samping Sinbi, membawa sebelah tangannya untuk mengelus surai si anak gadisnya.

"mama kan megang kunci sendiri juga, sayang" Tiffany lalu terkikik.

Untuk kesekian kalinya Sinbi merasa bodoh dengan tindakannya yang memusingkan diri sendiri. Ia pun cengar-cengir sembari menggaruk pelipisnya dengan jari telunjuk.

"yaudah, tidur gih. Besok mama nggak ke kantor," lanjut Tiffany, dengan menggantungkan kalimatnya.

"kenapa?" tanya Sinbi dengan satu alis terangkat.

"hak istimewa lah, sayang"

Sinbi tidak mengerti dengan ucapan Tiffany yang terdengar setengah-setengah itu, ia pun menggerutu yang lalu ditertawakan oleh sang mama. Namun, belum sempat dirinya melayangkan protes untuk meminta penjelasan, ucapannya telah diinterupsi lebih dulu.

«✔»️ fall for you || sinhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang