36 - the fact

115 22 3
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Dimana Sinbi?" tanya Jessica pada Hoseok yang sedang berbaring sambil bermain ponsel di atas permadani ruang tengah.

"Tidur." jawabnya singkat.

"Bangunin gih, ajak makan malam."

"Pintunya dikunci, Ma."

Jessica mengernyit. "Dikunci?"

Hoseok hanya mengangguk, tanpa menatap sang ibu yang sedang berdiri di sampingnya dengan memasang wajah bingung itu.

"Emangnya dia pakai kamar yang mana?" tanya Jessica lagi.

"Sebelah abang, kamar Yerin."

Seketika Jessica melotot. "ABANG!" teriaknya.

Hoseok berjengit dari posisinya, lalu terduduk. Karena kesal, ia pun mengomeli Jessica yang telah membuatnya terkejut. Serius, jantungnya seperti hampir jatuh ke perut rasanya.

"Mama jangan ngagetin gitu lah...!" adunya tidak terima, namun belum sempat Hoseok mengeluarkan ocehannya, Jessica lebih dulu menarik sang putra untuk berdiri.

"Abang ngapain kasih kamar Yerin buat Sinbi, sih?! Pintunya lagi rusak, tau! Ya Allah, anak orang itu kasian terkunci di dalam." panik Jessica, lalu menarik gemas telinga Hoseok.

"Aaaww!!! Sakit, Ma, aduuhh!!" racau yang lebih muda sambil berusaha melepaskan tangan sang ibu dari telinga kirinya. "Abang kan ngga tau kalau pintunya rusak!" ujarnya lalu, membela diri.

"Jelas-jelas pintunya sengaja terbuka! Haduh! Barudak satu blegug pisan, heh!!" omel Jessica.

Hoseok makin meringis. Ibunya ini, malah mulai lagi!

"Yaudah, Ma... Lepas dulu atuh, sakit nih kuping abang," rengeknya kemudian.

"Tanggung jawab!!"

"Tanggung jawab apa?!"

"Buka pintunya, sebelum itu anak bangun terus malah panik!"

Baru saja Jessica berucap demikian, bahkan, jeweran di telinga Hoseok masih belum terlepas. Suara manis seorang gadis tiba-tiba terdengar dari salah satu ruangan di sudut kiri.

Sepasang ibu dan anak itu pun spontan saling memandang.

"Kak Hoseok?? Tante??"

"Tante Jessie??"

"Help, whoever!!! I can't open the door! Does anyone hear me?"

Setelah panggilan dan teriakan Sinbi yang kesekian kali, barulah Jessica dan Hoseok tersadar. Keduanya langsung lari pontang-panting sebab panik dan khawatir.

Sedangkan di lain sisi, Sinbi hanya mendesah pasrah sambil menatap pintu yang 'macet' dihadapannya. Jelas sekali ia tidak mengunci pintunya sebelum tertidur tadi, tetapi begitu terbangun, pintu kayu besar ini sudah tidak bisa terbuka seakan terkunci. Jadi, inikah rencana Jessica yang dimaksud Hoseok, dalam rangka memaafkannya?

«✔»️ fall for you || sinhopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang