part 3

621 86 6
                                    

  Semester baru dimulai, Moksa secara resmi menjadi salah satu siswa SMA Guna Dharma. MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah sudah 3 hari ini Moksa jalani, tidak ada sesuatu yang istimewa selain pertemuannya dengan salah satu siswa teman semasa Sekolah Dasar dulu.
  Mokta sendiri kini menyandang sebagai siswa tingkat akhir yang disibukan dengan berbagai kegiatan tambahan pelajaran guna menyiapkan ujian akhir.

  "Adek udah semua perlengkapannya? Gada yang ketinggalan kan? "

  Sibungsu mengangguk mengiyakan pertanyaan Bundanya. Sekarang hari terakhir MPLS, sebagai penutup siswa baru diharuskan membawa kado silang juga surat rahasia yang ditunjukan untuk pembina MPLS yang juga berjabat sebagai anggota OSIS. Surat rahasia yang berisikan curahan hati tanpa tandan sipengirim yang langsung akan dikumpulkan menjadi satu dengan surat siswa baru lainnya.

  "Abang gimana acaranya? Perasaan dari kemarin adem ayem saja". Giliran sang kepala keluarga yang menanyakan kepada sisulung.

  " 70% yah, tinggal pelaksanaanya saja"

  Mokta aktif disuatu organisasi kepramukaan, berhubung masa jabatannya akan segera berakhir maka mereka kini masih disibukan dengan acara pungkasan yaitu purna jabatan yang dilanjutkan serah terima jabatan anggota baru.

"Abang bawa mobil aja, biar sekalian pulangnya sama adek. Motor adek dipake mang asep jemput mbok parmi distasiun". Imbuh Galih sembari menyesap tehnya.

  "Okew siap, ibu negara yang terhormat".

  Mokta lalu melirik adiknya yang khusyuk memakan nasi goreng yang terlihat menggugah selera.

  " Siap siap menikmati ketenaran abangmu yang paling ganteng ini". Imbuhnya sambil menaik turunkan alis.

  "Cihh, ganteng doang tapi gagal move on".

  Moksa mendelik tajam, bisa bisanya mokta memukul mundur ke-PD-annya.

Poor mokta.

😞😞

  Pukul 10.00 masih terlalu pagi untuk dikatakan makan siang, namun lihatlah Mokta dengan segelas es teh manis dan indomie rebus dengan toping telur setengah mateng diatasnya. Kegiatan belajar mengajar memang belum diberlasungkan, kesempatan emas untuk anggota ekskul yang akan melakukan purna jabatan mempersialkan acara sedemikian rupa. Mokta salah satunya, pemegang jabatan Pradana itu mengeluh lapar setelah melakukan beberapa pembekalan dengan anggota Dewan Ambalan lainnya.

  Satu kaleng Tebs juga sudah dia tandaskan menyusul segelas es teh manis yang baru beberapa menit lalu tersaji didepannya.

Tidak terhitung berapa kadar gula yang dia timbun, cowok pecinta soda itu kembali mengunyah permen karet yang entah sejak kapan tertinggal disaku blezer yang dia kenakan.

Jemarinya sibuk membuka aplikasi chating dismartphonenya, senyumnya terbit kala matanya menangkap balon chat dari temanya bernama, Danial. Oh jangan lupakan kemenangan Real Madrid di final la liga beberapa hari lalu.

Tidak lama kemudia, cowok berlesung pipi yang digadang gadang sebagai salah satu anggota futsal itu menghampiri Mokta dengan senyum kecut terkesan dia paksakan.

  "Asem bener yang habis pulang ndaki ini, makin dekil aja kek klasemen La Liga".

Sudah dibilang jika Danial bensin maka Mokta akan suka rela menjadi pematik apinya. Sembari mengulurkan subuah kunci disaku celananya, Mokta manapikan senyum kemenangan.

  " Sabar Dan, seminggu doang kok". Monolognya sambil mengelus dada bidangnya.

  " Oww Jangan salah, seminggu ini baginda raja akan teramat sibuk. Jadi bersiaplah wahai rakyat jelata untuk mempersialkan mental dan fisiknya wahaha".

oktroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang