Cerita Tentang Bintang

1.7K 221 39
                                    

****

Every moment spent with you is like a blooming memories. You're just like a blossom flower..shine and beauty

****

Ah, for Godshake!

Ini sudah kelima puluh kali aku membolak-balikan badanku dengan tidak jelas di tempat tidur. Aku tidak dapat tidur hanya karena beberapa kalimat yang Ricky lontarkan beberapa hari lalu. Aku tahu bahwa aku tidak seharusnya baper dengan tidak jelas seperti ini atau mungkin memikirkan kemungkinan Ricky hanya sedang bermain lidah denganku. Namun aku sungguh tidak dapat mengontrol perasaan dan pikiranku

Separuh hatiku tersentuh dengan pernyataannya namun separuh hatiku lainnya masih menyimpan rasa takut dan khawatir bahwa Ricky tidak serius dengan perkataannya. Bagaimana jika dia hanya menginginkan tubuhku seperti... dulu?

Ah, gila. Aku benar benar sudah tidak waras

Kuputuskan membuka jendela kamarku dan berjalan menuju ke balkon kamar. Bintang malam memenuhi langit. Aku dengan berbalut piyama favoritku memejamkan mataku, mencoba menenangkan pikiran tidak warasku hingga aku tidak menyadari bahwa Ricky telah berdiri di balkon jendela kamarnya. Aku tidak tahu sejak kapan ia telah berdiri disana. Apakah sesaat setelah aku memejamkan mataku? Entahlah. Aku hanya berusaha menyembunyikan keterkejutanku ketika aku menemukannya disana

"Aku pikir kamu penggemar bintang malam seperti mama kamu juga?" tanya Ricky sambil tersenyum tipis

Deg deg deg..

Jantungku berdegup dua kali lebih kencang bahkan hanya dengan mendengar suara beratnya. Oh please.. oh please. Kenapa jantungku malah makin memburuk seperti ini setelah pengakuan dadakan Ricky?

"Mm, tidak juga. Untuk apa menggemari hal yang tidak dapat kita gapai?" balasku sambil menumpuhkan lenganku di tembok balkon kamarku

"Aku sering bertanya ke mama mengenai alasannya menggemari bintang. Well, apakah kamu tahu jawabannya?" lanjutku sambil melirik Ricky dan bintang bergantian

"Tidak ada alasan. Kenapa harus menyukai sesuatu karena alasan tertentu? Kadang kita hanya tidak dapat menemukan alasan mengapa menyukainya. Mungkin karena papa suka minum anggur di malam hari karena itu mama ingin mencari alasannya sendiri agar tetap menemani papa waktu minum?"

Ricky tertawa kecil. Ia menengadah menatap langit malam sambil menumpuhkan lengannya di tembok balkon kamar

"Mungkin kalian dua sama sama benar dan salah,"

"Kenapa kamu menilainya begitu?"

"Kamu benar karena terkadang kamu hanya menghabiskan waktu menggemari hal yang tidak dapat kamu miliki namun.. menggemari sesuatu hal yang tidak dapat kamu gapai tidak ada salahnya. Itu dapat memperbaiki moodmu dan mengajarkanmu banyak hal lebih positive,"

"Mm....,"

"See? Kamu mungkin sedang banyak pikiran. Dengan melihat bintang dan merasakan semilir angin tidakkah membuatmu merasa lebih baik?"

Deg. Bagaimana Ricky tahu aku sedang banyak pikiran?

Kuputuskan untuk tidak menjawab pertanyaan Ricky. Aku tidak ingin dia tahu bahwa tebakannya benar tentangku. Beruntung Ricky juga tidak mengajakku berbicara setelah itu. Kami berdua menikmati semilir angin dalam diam. Aku tidak menyadari bahwa aku diam diam melirik Ricky dari tadi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blooming MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang