"Tidak! Saerom-ah!" teriak semuanya yang berusaha menyelamatkan Saerom.
Semuanya kompak berlari. Mereka tidak ingin terjadi apa-apa pada Saerom. Tapi, apa boleh buat? Gyuri berhasil menarik Saerom agar tak jatuh menabrak pembatas itu hingga pecah dan membahayakan nyawa temannya itu. Gyuri lah orang yang menjadi korban atas insiden itu. Gyuri berhasil menarik Saerom tapi tubuhnya tidak bisa menjaga keseimbangan dan Younghoon yang sedikit mendorong pundak Gyuri karena terlalu emosi dan tidak mau dicegah atas perbuatannya terhadap Saerom.
"Saerom? Gyuri?" teriak semua tim pertama yang sudah sampai di lantai dua kecuali Changmin.
"Tidak, Gyuri!" teriak Jisun yang berlari menghampiri tapi sudah terlambat.
Changmin baru saja kembali karena tadi ada sesuatu yang harus diurus. Tapi, di lantai bawah dia malah bertemu dengan Jennie yang baru saja muncul di pintu utama sekolah. Sedangkan, Gyuri punggungnya menabrak pembatas kaca hingga pecah dan menimbulkan suara cukup keras hingga Jennie dan Changmin kompak menoleh ke atas.
Krekkk... Ting... Ting...
Pembatas kaca pecah dan pecahan kaca jatuh bersamaan dengan Gyuri ke lantai bawah. Belum sempat Changmin berlari menyelamatkan, Gyuri lebih dulu menghantam ke lantai bawah.
"Gyuri-ah!" teriak Jisun dari atas.
"Gyuri!" teriak Changmin yang langsung menghampiri Gyuri.
"Bangun, Gyuri-ah!" teriak Changmin khawatir.
"Cepat panggilkan ambulans!" pinta Changmin yang langsung dituruti oleh Jennie.
"Younghoon-ah, cukup atas yang kau lakukan! Jangan pernah menganggu kehidupan kami semua lagi! Kami tidak akan menerimamu jika kau tidak mau tobat secara tulus!" teriak Sangyeon marah.
"Cepat ke bawah!" pinta Jisun khawatir.
Tidak disangka jika kejadian itu juga dilihat oleh beberapa murid di sekolah itu. Mereka tidak menyangka atas yang dilakukan Younghoon.
Tidak sampai 10 menit, ambulans datang dan segera menandu Gyuri lalu membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Bertahanlah, Gyuri-ah", ucap Changmin yang ikut masuk ke mobil ambulans dan masih memegang tangan kanan milik Gyuri.
"Ayo ikuti mereka!" pinta Jisun.
Younghoon hanya bisa terduduk dan menyesali atas perbuatannya. Seketika air matanya jatuh ke pipi Younghoon. Ia tak menyangka akan berakibat fatal.
"Maafkan aku, Gyuri-ah", ucap Younghoon dengan nada lirih.
Sesampainya di rumah sakit, Gyuri segera ditangani oleh dokter. Sedangkan temannya masih setia menunggu hasil pemeriksaan Gyuri.
Sekitar 30 menit, dokter yang menangani Gyuri segera keluar.
"Dokter, bagaimana keadaanya?" tanya Jisun khawatir.
"Dia itu wanita kuat ya. Tidak terlalu parah lukanya dan hanya sedikit benturan tapi tidak menyebabkan pendarahan. Tenang saja. Ditunggu sampai dia sadar", jelas dokternya membuat semua teman Gyuri bernafas lega.
"Apa kita boleh masuk?" tanya Nagyung.
"Boleh saja", jawab dokternya.
"Saya pergi dulu, ada pasien lain yang harus ditangani", pamit dokternya lalu pergi.
"Gyuri-ah, kau tak seharusnya menyelamatkanku, biarlah aku saja yang jatuh", ucap Saerom sambil menangis di ruang kamar pasien.
"Sudahlah, dia juga akan cepat sadar", balas Jisun.
KAMU SEDANG MEMBACA
02 [Ji Changmin x Jang Gyuri]
Teen Fiction[COMPLETED] "Setiap orang dalam menjalani hidupnya tidak pernah lancar seperti yang dipikirkan orang lain. Hanya diri sendirilah yang bisa mengetahui, memikirkan, memecahkan, dan menghadapi hidupnya tersebut." ~Jang Gyuri "Aku bukan seperti sosok ya...