Bagian 2

226 12 1
                                    

1 minggu sudah lewat, dan hari ini adalah hari minggu, hari paling menyebalkan, kenapa? Karna pelajarannya bikin gueeeer ilfeel. Sumfeh. Ada fisika ngitung-ngitung ga jelas, ada B.indonesia apaan lagi tuh, ga ngerti, emangnye gue kerja tuh ada kata-kata berimbuhan apa ya,, ada matematika idihhhh malesss, ada PKN ini nih yang bikin gue ngantuk errrr.

Pagi ini gue di anter papa gue, tumben. Iya emang.

Gue berjalan di koridor sekolah, masih agak sepi, iye lah. Masih jam 06.27

Masuk kelas cuman ada Jeremy anak si kutu buku sama Rania si sekretaris kelas.

" eh karmela, tumben deh dateng pagi... " kata si Rania

" hehe... Iya nih, oh ya, gak ada pr kan? " tanya gue yang masih berdiri

" enggak ada kok, " gue pun membalasnya hanya mengacungkan jempol gue dan duduk di tempat gue sama Danita

Gue duduk, sambil mendengarkan musik pake earphone tercinta.

Gue ngeliat ke depan ada laki-laki, tapi tampang-tampang nya gue kenal deh dia kayaknya ikutan genk-genk gitu. Gue gak kenal sih namanya, sebelumnya gak pernah sekelas ama dia.

Gue ngalihin penglihatan gue yang dari tadi ngeliat dia duduk di baris 2 tengah-tengah sih tempatnya.

" karmelaaaa... " danita napa sih datengnya gak usah teriak elah.

" psst, gandeng battt jadi orang lu ah " ucap gue sambil mematikan hp

Danita menaruh tas nya, " temenin ke koperasi,, " ini perintah deh bukan ajakan

" gak ah males, lu mau beli pulpen? Pinjem aja ke gue, lagi mager. "

" oke "

Kami terjebak dalam keheningan sambil melihat orang berlalu lalang yang berdatangan,

" kar,,, masa nanti fisika ada kerja kelompok!! " ya terus kenapa Dan,

" terus? "

" ya gue males aja. Dan lu mau tau? "

" enggak "

" karmela serius! "

" lanjutkan "

" satu kelompok 3 orang! Gimana kalau gue cewek sendiri? Gak banget kan!! " lebaynya keluar ah Danita mah,,

" meneketehe... " gue melanjutkan tidur gue, ya gak tidur-tidur amet sih, you know-lah what i mean...

Pelajaran terakhir adalah Fisika, gue kok jadi ngeri gini yaa apa yang di bilangin sama Danita. Gue kan gak mau cewek sendiri 1 kelompok nanti. Tar dikira gue cabe-cabe-an.

" siap beri salam... " si ketua kelas jelek merintah.... Ups,,

" selamat siang bu... "

" selamat siang, sekarang ibu akan membagi kelompok, 1 kelompok 4 orang bukan 3 orang " gue melirik Danita yang nge-down banget karena 1 kelompok 4.

" sok tau sih, " cibir gue

" yeeee... " balasnya

" baik,, mulai dari baris 1 entar hitung sampe 4 ya. "

Hitung-menghitung pun di mulai

" 1.... --- 2..... ---3..... "

" ....... 4 " errr gue kebagian no 4.

Yang pasti gak sekelompok ama danita.

Setelah hitung-hitungan, si ibu nyuruh kita kumpul sama kelompok..

Gue mulai melayangkan tangan gue membentuk angka 4, dan yang datang Kezia, Maria, dan satu lagi....... Cowok yang tadi pagi ituh yang gue gak tau namanya... Ganteng deh.

Apaansih.

" oke, ada yang gak tau nama gue? " tanya gue pada mereka

" gue, " si cowo itu nanya guys,

" karmela,, " ucap gue cuek, gapapakan cuek.

Tapi gue liat kayaknya dia anaknya asik deh,

" gue keenan. " ok fix, Keenan

" oke. "

Kami mulai mengutat pekerjaan kelompok kami, kadang gue jengkel sendiri sama si keenan, ya abis dia ngobrol mulu, ngeledek temen-temen yang lain. Gak kerja kan.

" keenannn!! " bentak gue, dia cuman ngelirik gue, sambil tersenyum. Ganteng.

" apa sih karmelaaaa " balasnya sambil membetulkan posisinya

" lu kan disini cowok sendiri, jangan enak-enakkan deh. " balas gue

" tau nih, keenakan lu... " jawab si maria

" jangan marah-marah ah kar, nanti cantik lu ilang. " kata si.... Keenan? Dia bilang gue cantik

DEG...

Kenapa rasa itu kembali.(?)

Gue gak mau keliatan gugup.

" apaan sih lu, cantik-cantik " gue balas dengan datar, iyalah gue gak mau ngeblushing

Keenan mulai serius, gue kok jadi kecandu ama keenan minta banget gue dibilang cantik ama dia.

Duh...

" oii. Buruan kerjain, lu kan ngerti " akhinya si cewek pluto pendiem ini mau ngomong. Kezia.

" eh... Iyaaa " gue balas,

" masih nge-fly ya kar? " tanya si maria dengan tampang polosnya, dia ngomong agak kerasss, tapi untunglah si makhluk gak tau diri si keenan ini ga denger

" apasih " balas gue malu malu tai. Apasih basa gue

Gue lagi di balkon kamar gue, meliht awan, udah mau sore, gue masih ke inget tadi omongan keenan pas mau pulang tadi di koridor sekolah

Flashback

Keenan menoel-noel bahu gue, tepat gue ada di depannya, dia lagi sama temennya

" kar, ikut gue deh.. " dia narik tangan gue ke arah belakang sekolah ninggalin Danita dan temennya tuh yang masih di koridor.

" apansih " ucap gue setelah sampai di belakang sekolah

" emm... Minta no telepon lu, biar kita bisa what's up-an "

" idih ngapain gue chat sama lu " bisa liat kan teman-teman? Baru aja gue kenal sama dia, tapi gue gak malu-malu sama cewek seperti biasanya yang baru kenal sama cowok seganteng.... Keenang. Hm.

" kan biar bisa calling-calling beib.. " what? What the... Apansih lu keen.

" bab-beib, makan tuh babi. " biasalag gue cuek paling bentar lagi kesemsem

" buru nih, dari pada lu gak pulang pulang. "

Oke gue nyerah dan memberikan nomor telepon gue

Flashback end

Gue tersenyum sambil mengulang-ngulang memori tadi. Keenan memang ganteng kok, banyak yang suka lagi. Dan gosip nya dia punya banyak mantan. Kenapa gue tau? Dari Danita lah. Dia mah stalker abis

Ting.. Ting..

Gue kenal nih nada-nadanya

Ah, hapeeee.

Gue merogoh kantung hotpants gue, ngambil iphone gue.

Deg..

Mau tau gak? Gak. Okeh

Jadi si keenan beneran nge-add gue di whats up nya? Oke gue terima, dan mudah-mudahan dengan adanya dia, gue bisa ngelupain masa lalu gue dan move on dari cinta pertama gue

" kar..."

Dia nge chat gue.. Guys

Gue pun nge balesnya

➖➖➖

Gantung ya? Vomment! Lanjut.

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang