Bagian 19

115 12 0
                                    

Gue suka sama lu

Lu mau gak jadi pacar gue?

Aarrgghh! Kata-kata Nara, masih aja keinget sama gue? Pake pelet apa tuh anak? Hm, coba deh kalau gue gak pindah ke Aussie, pasti malem ini, gue fix jadi pacar gue.

Duh...

Coba Nara juga tau apa permasalahannya, tau kalau gue bakal pindah.

Pasti dia gak mau LDR.
Pasti.

Kalau dia mau juga, paling dia diembat sama yang lain. Apalagi masa labil gini. Dikedipin mata sama cewek lainnya aja udah langsung digebet.

Kenapa gue gini? Kan gue nolak dia.

Ih! Gak enak hati sama Nara.

" sayang, makan dong. Kok malah diaduk-aduk gitu? " gue lupa kalau sekarang lagi makan malam

" iya Pa, " gue langsung menyuapkan nasih kedalam mulut

" kamu lagi galau yaa? " cibir mama

Iya ma!

" enak aja. Aku mana mungkin galau! " maaf ma aku bohong

" memang apa yang kamu galau-in sih? " papa kenapa ikutan gini sih

Gue memutar malas kedua bola mata

" Papa apaansih, aku gak galau! "

" yaudah lah.. Makan deh.. " makasih mama.

Makan malam itu dihabiskan dengan obrolan hangat antara gue, mama, papa

Dan gak lupa juga ngomongin tentang sekolah baru gue dan Danita. Kata Papa juga bilang, kalau setelah lulus nanti gue bakal langsung cabut.

Mending lulus, kalau enggak!?

**

Satu minggu berlalu, kini adalah haru yang paling menyeramkan! Paling menyedihkan! Menegangkan! Dan lain-lain.

Ujian Negara!!

Inhale..
Exhale..

Kring.....

Bunyi bel tanda pengerjaan soal ujian dimulai.

Gue meresapi otak gue biar konsentrasi.

And..

Mulai!

Gue menghayati soal-soal B.Indonesia ini, gue garus berpikiran kalau bahasa indonesia ini gampang! Dan gue yakin bisa.

B. Indo emang gampang kok. Tapi males baca soalnya yang seabreg.

Pernah kebayang gak sih?

Menit-menit terakhir gue gunakan untuk tidur.

Gak tidur.

Pura-pura.

Gak juga sih.

Apaan sih!?

Kring...

Hufffttt... Semoga berhasil.
Wish Me Luck!

**

" Karmela! " gue bertemu atau ketemuan sama Danita di lapangan sekolah.

" gimana lu bisa gak? Gak bisa berarti tinggal. " gue menggoda Danita, walaupun seratus persen Danita lulus, karma dia pinter.

" yee.. Gue pasti bisa! "

" udah yuk ah.. "

Kami berjalan keluar untuk pulang.

" Karmela! " ada yang manggil gue, yang gue yakin ini bukan suara Danita.

Gue membalikan tubuh gue dan, " Nara? "

" hai! " dia tersenyum, memang selama minggu lalu sejak kejadian dimana gue nolak dia, dia jadi jarang ketemu gue.

Disitu saya merasa bersalah.

Lanjutkan.

" hai.. Gimana, lu bisa ngerjainnya? " biar gak canggung elah.

Gue liat kesamping gue alias ke Danita, ehh! Dia malah diambil sama Keenan.

Dasar.

" bisa kok.. "

" hm, ada apa? "

" gue.. Mau nanya, lu sama Danita mau pindah ke Australia? "

Danita emang mulut ember!

" iya. "

" kenapa? "

" papa gue kan kerja disitu. Dan, dia berencana buat pindahin gue kesitu. Kalau Danita, emang dia mau ikut aja. "

" ouh.. Apa ini faktor lu nolak gue? " apa yang gue jawab!?

" iya Nar. " gue menundukkan kepala gue, melihat separu converse gue, gak berani liat Nara

Nara menarik tangan gue.

Dan sekarang gue di taman sekolah.

" gue bakal nunggu lu disini kok. " gue melihat dia takjub.

Entah kenapa dengan kata-kata dia barusan, gue merasa sempurna. Merasa kalau gue masih ada yang sayang gue.

" kenapa? "

" gue cinta sama lu. "

" gue gak yakin kalau lu bakal nunggu gue. "

" yakinin gue, biar gue bisa. "

" gimana lu tertarik sama cewek lain? "

" gak mungkin. Kuliah, lu disini kan? "

" gue gak tau. Gimana kalau gue bakal tinggal disitu selamanya? "

" gue susul. "

Kini gue skip. Gak bisa lanjutin perdebatan gue sama Nara.

Gue meninggalkan Nara yang masih berdiam disitu. Biarin. Lagian gue ak yakin-yakin amat. Cowok sama aja kan?

Saatnya nyari Danita sialan!

" Karmela. " Keenan? Ngapain dia manggil gue?

" Keenan? Kemana Danita? Gue mau pulang nih sama dia. "

" ikut gue dulu yuk. "

Loh? Ngapain Keenan bawa gue ke kantin? Hih-_-

Setelah duduk, Keenan menarik nafas untuk memulai pembicaraan.

" lu nolak Nara? " tau dari mana dia? Jangan bilang dari Nara

" lu tau darimana sih? "

" dari Nara. Dia... Dia saudara tiri gue. "

" gue tau. "

" trus kenapa? "

" gue mau pindah ke Aussie, Keen. "

" Danita juga. Tapi kita tetep pacaran. "

" gue gak suka LDR. " dia tampak menghirup udara kasar.

Gue udah mulai males, udah tau gue mau pulang buat belajar besok. Mending tinggalin aja deh.

Ini gak dapet feel banget! Tapi thanks buat readers untuk membaca cerita GJ aku! 💋😘

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang