Bagian 18

119 12 0
                                    

Sekarang gue udah di kamar Danita, ia sedang... Mengemas pakaian? Oh my...

" ternyata ini yang lo maksud? Nyuruh gue ke rumah lu! " gerutu gue, Danita masih aja beresin baju nya padahal masih lama.

" Dan.. Masih lama tau! " kata gue lagi karna dari tadi gue gak ditanggepin

Danita menghempaskan nafas panjang, " saking seneng nya gue nih.. Bisa pindah ke luar negri.. " akhirnya ini anak keluarin suaranya

" ortu lu pada dimana? " soalnya daritadi gue liat nih kosong banget rumah

" pengadilan. " dia gak ikut?

" lu gak ikut? "

" ngapain? Buang-buang tenaga " dia duduk dikasur pastinya sama gue

Gue hanya ber-oh ria

" Dan.. Kita tuh masih lama banget. Kenapa lu malah beres-beres sekarang? " dia memasang muka anehnya

" gapapa lah.. Eh, gimana selama UN gue tinggal di rumah lu? Gue kesepian disini. Kita juga kan bisa belajar bareng.. " gimana ya? Gue sih mau-mau aja tapi...

" gue bilang deh ke bonyok gue sama lu.. "

" entar komunikasi sama bonyok lu makin berkurang lahh.. " jelas gue

" memang begitu kok dari awal.. Udah sekarang kita harus ngapain ya? "

" iduntno "

Cling..

Tanda pesan Hp gue nih, ada sms

Dari.. NARA?

Ngapain?

" siapa Kar? "

Gue gak jawab

Danita rebut hape gue dan membacanya, " lu dimana Kar? Bisa ketemu gak? " Danita tersenyum jahil, " ccciiieeee diajak jalan! "

" ih apa sih.. " pipi guee merahh nihh..

" tuh kan blushing! Terima aja!! "

Terima.
Enggak.
Terima.
Eng--

" iya deh. " gue ngambil lagi hape gue dan balas pesan Nara memberi tahu gue bisa dan bilang kalau gue di rumah Danita.

Cling..

Gue kesana. Balas Nara

Dia tau rumah Danita?

" Dan.. Nara tau rumah lu? " Danita meng-iyakan

Makin bingung gue.

**

Gue menikmati suasana ramai sore ini, di Cafe yang gue kunjungi sama Nara. Ya, Nara.

Kami berdua lagi minum-minum cantik. Tapi gue doang yang Cantik, Kalau Nara ganteng. Eh!?

Lanjutkan.

Nara dari tadi kayak mau nanya gitu, tapi terep aja dia gak mau mengutarakannya. Ea.

Hm, gue makin risih nih kalau diem gini. Gue kan, hiperactive.

" Karmela.. " hufft. Akhirnya buka suara juga

" ya? " balas gue setenang mungkin

" lu masih marah? "

" ga. "

" trus kenapa tadi pas istirahat lu diemin gue? "

" oh, yang tadi. Gapapa. Lagi males ngomong. " emang tadi tuh Nara nyapa gue disekolah, tapi gue gak nanggepin males aja.

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang