" hai kar... " ucap danita yang baru datang ke sekolah, gue hanya membaca novel, jadi hanya sekilas
Gue gak jawab sapaan-nya. Gue bingung mau marah sama dia apa enggak? Toh dia gak salah.
Danita meletakkan tas nya, duduk, dan memperhatikan wajah gue. Udah tau gue gak suka.
" lu kenapa sih? Tumben deh. "
" gapapa. "
Gue masih membaca. Walaupun gue bisa dibilang -gak ngebaca.
" karrrr... Woi. Tuh si keenan, manggil. "
Hah? Keenan? Apa yang harus gue lakuin.
" emm.. Mal- " ucapan gue terpotong karena...
" hai kar. Ikut gue yuk. " karena keenan? Ngehampirin gue sama danita? Ya jelas-jelas lah! Orang dia mau tepe-tepe.
" males. "
" ayolah. "
" udah kar, terima aja sih? Gandeng tau gak. " kali ini danita berkomentar. Apa dia cemburu?
" lu cemburu? " ceplos gue. Karr.. Apa yang lu omongin!? Nih mulut!
" hh-hah? Enggak lah. "
Gue liat keenan hanya masang muka tersenyum bahagia? Apa itu rencana dia?
" yayayaya. "
Gue ngikutin keenan ke arah.. Taman? Ngapain lagi?!
Gue pun duduk di kursi taman. Dia juga.
" jadi gimana tadi malam? " tanya keenan
" gue gak bisa bantu. "
" kenapa? Apa, danita punya gebetan? "
" enggak tau. Yang penting gue gak mau ikut campur. "
Dia mengendus kesal, " apa yang gue lakuin ke lu ini kurang? Gue traktir, gue care sama lu, atau apa lah! "
Dugaan gue bener. Dia hanya manfaatin gue. Mama..
" kalo lu gak ikhlas. Gue gantiin. Berapa? "
" ya lu cuman bantuin gue aja kar. Lu kan sahabatnya danita. Ya pasti lu tau lah tipe nya danita. Lu jadi mak comblang. "
" gue bukan mak comblang. "
" bantuin. " dia ganteng! Eits. Kar. You must move on.
" gue cinta banget sama danita! Dari kelas 8 gue udah suka sama dia! Masa gak mau bantuin gue! "
" karna itu bukan urusan gue! Dan kalau lu minta bantuan, berarti lu pecundang! " dia menghempaskan nafas -lagi- dan ninggalin gue.
Ninggalin? Setelah dia ngajak gue, doa ninggalin gue tanpa pamit!?
" kenapa lagi lu? " suara nara! Ya, nara!
" ngapain lu selalu ganggu gue sih. "
" jadi? "
" jadi apansih? Tijel lo ah! "
" udah nangis mah nangis aja. Gue tau kok lu cengeng, "
" lu ngeledek? "
" muji. "
" ih... " ucap gue sambil menepuk bahunya.
" jadi? "
" jadi apaan sih nara jelek??? "
" gue ganteng. "
" idih. "
Kita kembali terdiam. Gue rasa, dia lagi kikir topik deh. Hihi, lucu deh mukanya.
Lucu?
" lu suka sama keenan? "
Apa yang mesti gue jawab!?!?!?
Teeeettttt...
Terima kasih 'bel!!!
➖
Mungkin ini part ter-gaje. Hehehehe...
Vomment please.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling's effect
Teen FictionIni cerita gue. Gue cuman kasih tau aja ke lu, kalau lu punya temen laki-laki bahkan sahabat laki-laki, plis. Jangan Baper. Kena effect perasaan loh.Bikin perasaan lu sakit tau enggak. Inilah yang gue rasain Baper ke temen yang baru gue kenal. Seben...