Bagian 7

131 12 0
                                    

" hai kar... " ucap danita yang baru datang ke sekolah, gue hanya membaca novel, jadi hanya sekilas

Gue gak jawab sapaan-nya. Gue bingung mau marah sama dia apa enggak? Toh dia gak salah.

Danita meletakkan tas nya, duduk, dan memperhatikan wajah gue. Udah tau gue gak suka.

" lu kenapa sih? Tumben deh. "

" gapapa. "

Gue masih membaca. Walaupun gue bisa dibilang -gak ngebaca.

" karrrr... Woi. Tuh si keenan, manggil. "

Hah? Keenan? Apa yang harus gue lakuin.

" emm.. Mal- " ucapan gue terpotong karena...

" hai kar. Ikut gue yuk. " karena keenan? Ngehampirin gue sama danita? Ya jelas-jelas lah! Orang dia mau tepe-tepe.

" males. "

" ayolah. "

" udah kar, terima aja sih? Gandeng tau gak. " kali ini danita berkomentar. Apa dia cemburu?

" lu cemburu? " ceplos gue. Karr.. Apa yang lu omongin!? Nih mulut!

" hh-hah? Enggak lah. "

Gue liat keenan hanya masang muka tersenyum bahagia? Apa itu rencana dia?

" yayayaya. "

Gue ngikutin keenan ke arah.. Taman? Ngapain lagi?!

Gue pun duduk di kursi taman. Dia juga.

" jadi gimana tadi malam? " tanya keenan

" gue gak bisa bantu. "

" kenapa? Apa, danita punya gebetan? "

" enggak tau. Yang penting gue gak mau ikut campur. "

Dia mengendus kesal, " apa yang gue lakuin ke lu ini kurang? Gue traktir, gue care sama lu, atau apa lah! "

Dugaan gue bener. Dia hanya manfaatin gue. Mama..

" kalo lu gak ikhlas. Gue gantiin. Berapa? "

" ya lu cuman bantuin gue aja kar. Lu kan sahabatnya danita. Ya pasti lu tau lah tipe nya danita. Lu jadi mak comblang. "

" gue bukan mak comblang. "

" bantuin. " dia ganteng! Eits. Kar. You must move on.

" gue cinta banget sama danita! Dari kelas 8 gue udah suka sama dia! Masa gak mau bantuin gue! "

" karna itu bukan urusan gue! Dan kalau lu minta bantuan, berarti lu pecundang! " dia menghempaskan nafas -lagi- dan ninggalin gue.

Ninggalin? Setelah dia ngajak gue, doa ninggalin gue tanpa pamit!?

" kenapa lagi lu? " suara nara! Ya, nara!

" ngapain lu selalu ganggu gue sih. "

" jadi? "

" jadi apansih? Tijel lo ah! "

" udah nangis mah nangis aja. Gue tau kok lu cengeng, "

" lu ngeledek? "

" muji. "

" ih... " ucap gue sambil menepuk bahunya.

" jadi? "

" jadi apaan sih nara jelek??? "

" gue ganteng. "

" idih. "

Kita kembali terdiam. Gue rasa, dia lagi kikir topik deh. Hihi, lucu deh mukanya.

Lucu?

" lu suka sama keenan? "

Apa yang mesti gue jawab!?!?!?

Teeeettttt...

Terima kasih 'bel!!!

Mungkin ini part ter-gaje. Hehehehe...
Vomment please.

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang