Bagian 20

122 7 0
                                    

Duh.. Mana Danita? Gue sekarang lagi ada di luar sekolah. Gue memegang pangkat tas gue yang ada digendongan bahu.

" woi! " kaget. Astagaaaaa.

" Danit. Lu darimana aja sih? Lama ah, "

" gak usah banyak tanya. Sekarang ayo pulang.. "

Makin bingung gue sama sikap Keenan tadi. Seharusnya dia gak bersikap gitu sama gue.. Lagian kenapa bisa, tiba-tiba dia peduli sama Nara? Mereka udah baikan? Hm, maybe.

Lagian, apa tadi Keenan ngedenger percakapan gue sama Nara? Atau.. Nara yang curhat? Itu gak mungkin! Orang mereka jauh. Dalam artian ; mereka musuhan.

" woiii! Udah nyampe tuh, mau ke rumah gue? " astaga gue lupa kalau ada diangkot!

" yaudah ya, duluann! " gue segera turun dari angkutan lalu memberi uang dan mengucapkan 'selamat tinggal' pada Danita

Well, dia gak boleh nginep di rumah gue selama UN sama bonyoknya, katanya sih ngerepotin sama gak bakal konsen belajar.

Gue membuka pintu rumah, dan memasukinya. Sepi.

Pasti Mama Papa pergi.

Mending mandi, makan, tidur sebelum berperang otak buat belajar UN.

**

Samar-samar gue ngedenger orang ngetuk-ngetuk pintu, dan teriakan seseorang manggil gue..

Tok.. Tok..

" Karmela...! "

Papa?

Oh my... Gue menyibakan selimut, llu berjalan kearah pintu dan membukanya, terang banget nih lampu depan kamar. Gue ngucek-ngucek mata yang gatal

" apa sih pa? "

" kamu gak belajar? "

" ngantukkk... " gue memeluk papa dan tertidur di dada bidangnya, kangen saat-saat seperti ini.

Papa menepuk pucuk kepala gue, gue nyamaaaaaaannnnnnn banget. Papa memeluk gue dan menepuk punggung gue lembut, " kamu harus makan malam, dan belajar. Sama mandi jangan lupa mandi. Bauuuu. " ih papa merusak suasana!

" yeee.. Aku udah mandi tadi pas pulang.. Dan aku juga udah makan. "

" makan siang kan? Makan malam belom. Mending makan dulu, biar bisa berputar otaknya.. Oh ya, gimana tadi UN nya? "

" seperti SD. Aku bisa. " gue tercengir pada Papa.

" okay.. Ayo kita makan.. "

Sesudah cuci muka terlebih dahulu, gue makan bersama dua orang yang gue cintai. Mama dan Papa.

" Kar.. Kita ke Aussie nya, dua hari sesudah UN ya. " kata Mama sambil menyuapkan makanan ke mulutnya

" loh? Bukannya besoknya? " kata gue semangat

" kamu kan harus ngambil ijazah. " gue menepuk judat. Bener juga. Nanti gue gak keterima atuh di SMA

" hm, iya sih ma.. "

" iya, pokonya kamu dan Danita udah terima beres. Tapi papa juga butuh, ijazahnya.. " gue mengangguk-nganggukan kepala mengerti.

Setelah makan, gue berpamitan ke atas buat belajar.

**

Gue berjalan semangat di koridor sekolah! Pokoknya perasaan gue membaik! Sumpah! Oh my.. Ini effect tadi malam!

Mau tau?

Nara nelpon gue!

Flashback..

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang