Bagian 22-END

153 9 0
                                    

" bye Nara, Keenan, Danita! " ucap gue melambaikan tangan setelah itu mobil Keenan menjauh dari perkarangan rumah.

Gue tersenyum, " aaaaaaaaaa " teriak gue bahagia

Betapa senangnya gue, malam ini mungkin gue harus mengenangnya denan senang hati. Gue kira acara tadi harus mewek-mewekkan tapi ternyata enggak.

Sepertinya mama dan papa udah pada tidur. Dan saatnya gue tidur, besok garus ke sekolah! Hufft. Mungkin besok gue yang bakal mewek-mewekkan gara-gara mau ninggalin negara tercintahhh.

**

" Karmela!! Bangun!! " perlahan gue membuka mata, dan yang pertama kali gue liat bukannya malaikat, malah Mama yang lagi berdecak pinggang

" apa sih mah? " suara gue serak

" jam berapa ini? Kamu gak ngambil ijazah? "

" duh ma, mama keluar dulu lah.. Aku mau mandi, oke? " mama menghela nafas lalu keluar dari kamar

Gue membuka selimut, duduk ditepi ranjang, menguncir rambut dan melihat jam.

08.10

Yelah.. Masih ada satu jam lagi.

Hah!? Oh my!! Gue telattttt!!!

**

Hari ini gue dianter sama Papa ke sekolah.

Setelah sampai di sekolah papa langsung pulang lagi karna gue mau pulang bareng Danita, sekalian dia tuh mau ngambil barang-barang. Karna nanti pagi kita sudah berangkat ke Aussie.

Dikelas gue liat Danita sama Keenan lagi pacaran. Ew, gak ada tempat lain apa!?

Hm, Nara mana ya??

" hai! " Nara nepuk pundak gue

Dia duduk di bangku yang seharusnya adalah tempat Danita

" lu ngapain kesini? " basa-basi boleh kan ya?

" gak apa-apa, gue udah ngambil ijazah sama cap tiga jari. Lu udah? "

" belom. "

" kenapa? "

" gimana mau ngambil, Danita lagi pacaran "

" gue temenin yuk? "

Hm, boleh juga.. " ayo deh. "

Kami berjalan melewati Keenan dan Danita, " byeeee.. " gue memeletkan lidah

Danita hanya memasang muka jeleknya.

Setelah mengambil ijazah, gue dan Nara duduk di kursi taman belakang sekolah

" besok, lu ngambil penerbangan jam berapa? " tanya Nara

" jam setengah tujuh pagi. "

" oh, gue sama Keenan boleh nggak nemenin lu sama Danita? "

" boleh kok. "

" oke.. Gue tunggu di bandara aja ya, tar lu bbm gue. "

" sip. "

" gue boleh minta janji gak? " selintas gue punya ide ke dia

Dia menengok ke arah gue, tersenyum tulus, " apa? "

" nanti orang yang pertama jemput gue ke indo, itu lu. " gue menundukkan kepala gue, malu karna ucapan gue

" boleh lah. " gue kembali menegakkan kepala gue, tersenyum bahagia ke Nara

" pinky promise? " gue menyodongkan jari kelingking gue padanya

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang