Bagian 9

149 15 0
                                    

Pagi yang menyebalkan.

Udah bangun kesiangan, ngantuk, dimarahin guru killer abis-abisan, di suruh keluar dari kelas. Kurang apalagi cobaan gue di pagi nan jelek ini!?

" bu, mie rebus baso nya satu ya, pedes. " ucap gue yang saat ini duduk di meja kantin.

Gue ngeliat suasana kantin. Sepi. Tumben gak ada genk nya keenan? Paling gak ada si Lino, Radith gitu? Gak ada. Pas. Disini cuman ada gue sama mba-mba kantin yang lain.

" ini dek mie nya. "

" makasih ya bu, ini uang nya. " gue pun memberikan uang pas, setelah itu bu kantin nya langsung pergi setelah mengucapkan 'sama-sama'

Gue pun mulai makan mie rebus baso, favorite gue kalau di kantin nih, lagian tadi pagi gue gak sarapan sih. Mau sarapan atau kaga sama aja. Di keluarin dari kelas.

Lagi enak-enak nya makan si ganteng dateng. Eh!?

" hai karmela. " ya, si Nara. Kalau dia disini kayaknya gak usah ditanya deh kalau dia bolos paling nggak dihukum, kan dia bandel. Alias Bad Boy. " enak aja, gue gak bolos ya. Gue tuh tadi nya mau ke UKS tau. " kok dia tau? Cenayang kali ya

" loh? Tumben siapa yang sakit? "

" cie perhatian,, " godanya.

" oh, " ucap gue datar lalu mulai memakan kembali,

" kar... Temenin gue pulang yuk.. " ngapain?!

Gue tersedak kaget, " uhuk... Uhuk... Min-- huk.. Num.. "

" ini ini.. " gue ngabisin aqua yang adi gue beli

" what? Apa yang lo bilang? Secara tidak langsung lu sama aja ngebuat gue nambah hukuman tau gak! " cerocos gue

" lah? Emang nya lu dihukum? Gara-gara? "

" ya gitu.. Gue kesiangan. " gue gak ngelanjutin makan lagi. Gak nafsu lagi.

" ooo " dia hanya ber'o' tuh kan males dah. " yaudah ikut gue aja,, gak bakal dihukum kok. Percaya ama gue. "

Nara gitu banget sih. Udah tau gue baru kenal sama dia. Najis ah, tau-tau nya dia 11-12 sama keenan, mau deketin gue gara-gara Danita. Dia kan cantik lebih dari gue.

" ayo.. "

" ih, emang nya ngapain sih!? Mang gue siapa lo? Pembantu lo? "

" gue kan sakit " gue kok merasa simpati gitu ya sama dia? Kasian.

" yaudah. Pokoknya, kalau besok gue dimarahin, lu harus tanggung jawab! "

Dia tersenyum, manisssss banget. Eh!? " iya tenang. Nyelow. "

***

" kok rumah lu sepi sih? " sekarang kita -gue dan nara- udah nyampe nih di rumah nya. Gede. Tapi sepi banget. Serem, gelap lagi.

" la iya.. Belom dinyalain lagi lampu nya. " balas dia kemudian dia menghidup kan saklar lampunya.

Klinggg... Konsep rumah nya bagus. Kayak rumahnya..

Keenan.

" ini gue. Gak di rumah nya keenan kan? " Nara yang tadi nya mau ke dapur malah berhentiin langkahnya dan menatap gue

" hah? Keenan temen sekelas lu? Emang nya lu pernah ke rumah nya? "

" i..iy lah, orang waktu itu kita kerja kelompok. "

Dia diem sesaat, gue juga dener dia bilang... " shit.. "

Gue duduk di sofa bewarna cream, sama kayak rumah keenan nih tampilannya. Tapi.. Ya ada sedikit perubahan lah kalau disini.

" ehem.. Nih minum dulu, maaf ya cuman ada jus jambu doang. "

" gapapa. "

" jadi? " mulai.

" jadi apaan sih? "

" gapapa. "

" lah katanya lu sakit? "

" iya. Gue juga sendirian sih disini. Jadi gue cuman butuh istirahat. " dia duduk bersandar di sofa -sama yang kayak gue- enak banget gaya nya, " lu udah kenal keenan dari kapan? "

Ngapain nanya begituan? Kaga penting elah. Gapapa deh, kapan lagi. HAHA. " baru kenal sih. Semenjak kita satu kelas aja. "

" dan lu udah langsung suka sama dia? " kok gue ngerasa di pojokin sih!?

" i-iya. "

" ck. sumpah, lu kenapa baper-an sih? " suka-suka gue lah. Napa dia yang riweh.

" lah? Hubungannya sama lu apa? " setelah gue nanya gitu, gue bisa liat jelas. Mimik nya berubah. Total.

" gapapa sih. Ya-a. Lu belum kenal Keenan aja sih. " lah? Emang keenan kenapa? Kok jadi penasaran gini sih?

" lu tau apa tentang keenan? "

" yakin lu mau tau? Gak kaget nantinya? " lebay deh.

" ngapain kaget? Udah cerita aja sih elah. "

" okeh. Jadi, " dia diem sebentar mengambil udara banyak-banyak dan, " lu jangan motong gue cerita ya. " fue hanya mengangguk-an kepala.

" gue sama keenan itu... Adik kaka. "

Reflek gue berbicara, " kok bisa? Kenapa beda? Kalian gak deket! Aneh ah! Gak mungkin. "

" gue bilang apa? " oke gue langsung pundung.

" tapi kita adik kaka tiri. Yang ber-arti, mama gue nikah sama papa nya keenan. Dan kami gak pernah deket. Ya gara-gara di antara kami gak ada yang nyetujuin tentang pernikahan itu,, "

" kenapa? " tanya gue hati-hati

" kami masih marahan, karena sebelum nya kita adalah sahabat-an kar,, sahabatan coy! Tapi gara-gara dia udah ngerebut cewek gue, udah, berubah semuanya. Dan seharusnya gue yang marah! Bukan dia. Kita juga beda rumah, yang lu pernah kerja kelompok di rumah Keenan, itu rumah bokap nya. Kalau ini rumah nyokap gue. "

" terus nyokap bokap lu pada kemana? "

" liburan atau bisa di bilang 'honeymoon. "

" oh... Nikah nya baru sekarang-sekarang ya? "

" gak kok. Udah lama, tapi entahlah, orang tua jaman sekarang. " gue tertawa mendengar penuturan kata Nara. Ya, sedikit mencairkan suasana lah.

" ya lu harus nya juga bisa nerima Keenan lah, ya mungkin aja Keenan gengsi dan ke pengen lu duluan yang minta maaf. "

" pinter ya lo. Gue dah nyoba bersikap gitu, tapi dasar Keenan nya aja gitu. Dingin. "

" lu tinggal sendiri? " tanya gue, soalnya ini rumah sepi sih,

" iya. "

" terus yang masak lu? "

" iya lah. Kadang sih beli di luar. " idih kerenn. Cowok pinter juga ya

" wahh. Coba dong lu masakin buat gue, spagetty kek. "

" mau? " tanya nya sambil membenarkan posisi nya, gue pun menganggukan kepala, " sekarang? " lah, gue gak minta sekarang, orang dia sakit

" lu kan sakit. "

" gapapa. "

Vomment di banyakin yaa!

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang