Bagian 21

121 7 0
                                    

Hari-hari berikutnya UN udah selesai..

Gue lagi deg-degan nya nih nerima pelulusan.. Ya! Hari ini adalah dimana kedua orang tua gue kesekolahan! Ngambil surat pelulusan. Dan nanti malam adalah PromNight. Duhh. Jadi sedih.

Terus besoknya ngambil ijazah deh.

'Selamat datang Bapa, Ibu dan murid-murid. Terima kasih untuk kehadirannya.' Terdengar suara wakil kepala sekolah mewakilkan kepala sekolah yang belum berada di podium

Semua bertepuk ria dengan wajah ang sedih. Dan gue yakin diantara murid-murid berwajah gembira dibaliknya adalah wajah sedih.

Haha.. Sama gue juga.

Acara dimulai.. Gue gak terlalu ngedengerin. Malah ge ngedengerin ocehan Danita disebelah gue. Belakan kita berdiua --gue dan Danita-- ada Nara sama Keenan loohh. Sama kedua ortunya..

Gue melihat kebelakang, Kedua mata gue dan Nara bertemu menampilkan senyuman. Duh... Dag dig dug nih.

Gue membalikkan kepala gue lagi..

**

Gue megang amplop warna putih bernamakan Karmela Cherisaldia Audry

Deg.. Deg..

Gue melihat kedua orang tua gue yang meminta gue untuk membukanya

Gue mengambil suratnya.. Membuka perlahan,

Satu kalimat yang gue liat, tanpa luat nilai nya terlebih dahulu

LULUS

Gue meloncat dan memeluk Mama dan Papa

" yeeeeyyyy!!!! "

Gue meronta bahagia dipelukan mereka berdua..

" aku lulus pa, ma "

Gue melepas pelukan dan mencium pipi mama dan papa. Begitu sebaliknya

Papa gue mengambil surat itu, melihat hasilnya yang diatas rata-rata.

" sana ketemu sama temen-temen kamu, papa sama mama ke parkiran. " titah mama

Gue mengangguk, saat dikoridor, gue bertemu Danita, Keenan, dan Nara yang tersenyum sama gue, gue langsung berhambur kepelukan Danita dan loncat-loncat

" lulus!!!! Gue lulus. "

" gue juga dong.. "

Gue melepas pelukan, menatap Danita.

" ready go to Aussie? "

" yeeesss! "

" ehemm.. " suara deheman membuat gue menoleh ke Nara

Gue tersenyum, " lu lulus? " dia menganggukkan kepala

Tanpa sadar gue meluk Nara, gue membisikkan ucapan selamat, pada Nara. Dan Nara juga membalas pelukkan gue juga.

" ehem. " suara Danita sama Keenan nih, ganggu deh..

Kita pun menarik tubuh satu sama lain. Gue blushing!!

Malu.

" jangan pacaran disini.. " Keenan berkomentar

" yeee.. Siapa yang pacaran!? "

" lu lah. "

" itukan pelukan sahabat. "

" gue lulus. Kok gue gak dipeluk? " kata Keenan sambil menyiapkan tangannya yang terbuka untuk menantikan pelukan gue

Sayangnya gue klepek-klepek sama Nara. Maaf Keenan.

" minta aja sama Danita! "

Danita melihat dengan tatapan tajam pada Keenan. Dan Keenan tersenyum malu.

Feeling's effectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang