Mafia vs Psychopath [END]

04. MVP

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

BIAR CEPAT UP NYA
.
.
.
.
.

Liora mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mengenai matanya lewat celah-celah jendela kamar.

Kali ini Liora bangun lebih awal karna Ia ada kelas pagi, Liora merasa berat disekitar pinggangnya, Ia pun melihat kearah pinggangnya ternyata tangan Gabriel melingkar disana.

Dengan perlahan-lahan Liora memindahkan lengan Gabriel, bukannya lepas pelukan Gabriel malah mengerat.

"Gabriel, bangun aku ada kelas pagi, bodoh!" ucap Liora kesal.

Namun, sang punya nama enggan membuka mata.

"Gabriel! Bangun atau aku akan membunuh sekarang juga!" ucap Liora namun Gabriel masih tidak membuka matanya.

"Sepertinya jika aku mengeluarkan jantung, paru-paru, usus dan ginjal mu lalu aku jual sepertinya aku akan kaya dalam sekejap!" ucap Liora sembari membayangkan bagaimana jantung, paru-paru, usus dan ginjal Gabriel dikeluarkan.

Gabriel yang mendengar itu segera membuka matanya. "Kau rela jika aku terbunuh!" ucap Gabriel.

"Tentu! Lebih tepatnya aku yang akan membunuhmu!" ucap Liora menampilkan senyum menyeramkan nya.

"Menyingkirlah!" ujar Liora ketus lalu pergi ke kamar mandi.

Tok tok tok

Gabriel mengetuk pintu kamar mandi.

"Ada apa!!?" teriak Liora dari dalam.

"Bagaimana jika kita mandi bareng!!" teriak balik Gabriel.

"Dasar mesum!" pekik Liora dari dalam.

Sedangkan Gabriel tertawa senang mendengar pekikan Liora. Ah! sepertinya membuat Liora kesal adalah hobby barunya.

Sesudah Liora mandi, sekarang giliran Gabriel yang mandi.

Sedangkan Liora sekarang sudah ada didapur untuk membuat sarapan mereka berdua.

Saat asik-asiknya membuat nasi goreng untuk sarapan mereka, sebuah tangan melingkar di perutnya.

Bau mint memasuki penciuman Liora, Ia tau itu pasti Gabriel.

Gabriel memeluknya dari belakang sembari meletakkan dagunya dibahu Liora.