01 - Tentang Keperawatan.

560 33 0
                                    

Tekan bintang terlebih dahulu
sebelum kalian membaca cerita ini.

Terima kasih ><

°°°°

Gue menatap buku yang baru aja gue beli buat keperluan kuliah gue nanti.

Anatomi fisiologis?

Gue lihat dari cover bukunya sih ada gambar kerangka manusia dan disebelahnya juga ada gambar manusia cuma dia lebih menampilkan otot tubuh.

"Buku apaansih ini anjir," andai kalau bukan buat keperluan kuliah gue ga akan beli buku ini.



Ngomong-ngomong gue sekarang lagi ada disalah satu caffe.
Gue lagi nungguin dua teman baru gue dijaman kuliah gue ini.

Pas banget dari kejauhan gue ngeliat salah satu temen gue, Arafiah Yuna namanya.

Yuna ini adalah satu anak SMK yang lolos Sbmptn. Dan dulu dia pas SMK jurusan keperawatan, dilanjut ketika dia kuliah sekarang.

Makanya gue kalau ada materi yang kurang gue mengerti, gue bisa tanya-tanya dia karena sebagian mata kuliah kita dia pelajari semasa dia SMK Keperawatan dulu.

"Oy, Ira!" dia menghampiri gue.

"Nunggu lama?" katanya sambil duduk dibangku.

"Enggak," jawab gue. "Btw si Wafa kemana dah?"

Yuna ngangkat bahunya, berarti dia juga nggak tahu keberadaan Wafa sekarang.

"Lo beli buku anfis?" Yuna ngambil buku yang tadi gue beli.

"Iya," kata gue. "disuruh juga kan sama Bu Winda."

Yuna mengangguk. "Jadi inget dulu pas kelas 10 gue disuruh hapalin istilah medis di buku ini," nahkan Yuna mulai cerita pengalaman dia ketika SMK.

"Lo tahu dulu sehabis belajar anfis mulai dari situ kita kalau nyebutin nama tubuh itu pakai istilah medis," kata Yuna.

Gue terkadang bersyukur banget punya temen yang udah berpengalaman sama dunia keperawatan.
Soalnya ya gue sebuta itu sama dunia kesehatan apalagi dunia keperawatan.

"Susah nggak sih Yun pelajaran anfis tuh?"

"Emm," gumam Yuna. "Susah sih nggak terlalu, cuma emang agak lama buat beradaptasi sama istilah medis."

"Coba contohin dong istilah medis itu kayak gimana?" gue nanya karena gue emang penasaran banget.

"Misalnya kayak, anterior itu depan, posterior itu belakang. Nah, contohnya dada bagian anterior dan dada bagian posterior, gitu." jelas Yuna.

Karena gue masih penasaran dan agak ngerti gue bertanya lagi sama dia.

"Contohnya lagi dong, hehehe."

"Perut itu istilah medisnya abdomen, kantung kemih itu verisa urinaria, Ginjal itu Renal, banyak lagi deh nanti juga lo tahu."

Gue ngangguk tanda gue mengerti.
Masih penasaran, gue tanya hal lain sama Yuna.

"Kalau tugas lo pas jaman smk yang paling susah itu apa Yuna?"

"Pathway," jawab Yuna tanpa ragu.

"Kenapa pathway?"

"Sumpah ya Ra pathway itu tugas sekaligus materi yang paling gue benci pas jaman SMK. Pathway itu ribet, terlalu detail. Kata guru gue yang ngajar juga sebenarnya pathway itu dipelajari pas kita S1, tapi di ajarin juga pas smk katanya sih biar nanti kita ga kaget lagi sama rumitnya si pathophysiology ini."

Gue jadi agak takut ngedenger cerita dari Yuna. Dia yang dari smk aja bilang pathway itu susah, apalagi gue anjir yang sama sekali ga tahu menahu sama si pathophysiology ini.

Ya semoga aja nanti diri gue bisa diajak kerja sama buat memahami pathophysiology yang dibilang rumit sama anak keperawatannya langsung.

"Ga usah terlalu dipikirin, lo juga nanti pasti bisa kok." Hibur Yuna setelah dia mempertahiin gue ngelamun daritadi.

"Terus pas jaman smk lo pelajarin materi infus nggak? soalnya dulu gue dirawat nah yang ngelepas infus gue tuh anak magang smk keperawatan."

Yuna ngangguk, berarti iya.

"Anak SMK cuma boleh ngelepas infus aja, kalau masang belum dibolehin takutnya ya salah prosedur," kata Yuna. "Prosedur pasang infus tuh banyak dan juga harus diperhatiin bener-bener biar nggak salah.
Ya lo tahu sendiri ini kan yang dipasang menyangkut nyawa, bukan boneka."

Gue menangguk antusias setelah Yuna ngejelasin.
Semakin penasaran juga gimana sama jurusan keperawatan itu.

FYI aja gue sama Yuna seumuran.
Cuma di sini gue gapyear satu tahun.
Jadi pas SD gue sekolah umur lima tahun dan lulus SMA umur 16 tahun.

Kalau mengikuti angkatan dan temen-temen gue waktu SMA, seharusnya gue udah semester empat.

Tapi ada untungnya sekolah kecepetan, jadinya ya gue ga keliatan anak gapyear.

"Eh si Wafa nge wa gue nih," celetuk Yuna tiba-tiba. "Dia bilang nggak bisa ke sini karena Papanya yang kerja jauh pulang."

Gue cuma ber'oh menanggapi perkataan dari Yuna.

Sejauh ini materi yang gue dapetin baru pengenalan alat dan tanda-tanda vital aja.

Tanda-tanda vital cukup gampang kok. Materi ini tuh hal dasarnya keperawatan, kata dosen gue kalau sampai nanti kita lupa sama TTV (Tanda-tanda vital) itu memalukan banget sih.

"Yun, nanti kita ada hitung-hitungan nggak sih?" gue nanya karena gue penasaran terus.

"Ada," kata Yuna. Gue menghela napas. Salah satu pelajaran yang sangat gue hindari adalah hitung-hitungan.

"Dibagian menghitung kalori, gizi, sama mineral manusia." Kata Yuna.

Here we go.
Doain biar gue kuat terus dijurusan Ilmu Keperawatan ini.
Ya karena gue masuk jurusan ini karena pilihan Orang Tua gue sekaligus gue keterima Sbmptn dijurusan ini.

°°°°

Asisten Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang