Part 2

150 37 0
                                    

» «

Hari Senin. Hari yang tak disukai banyak orang. Hari yang sangat melelahkan, tak terkecuali Verlita. Hari Senin menjadi hari yang paling malas ia jalani karena ia harus berangkat pagi untuk mengikuti upacara bendera.

Verlita merupakan ketua paduan suara di sekolahnya. Karena itu, ia harus berangkat lebih awal lagi untuk mengatur anggotanya.

Karena sedari tadi, Verlita sibuk dengan gadget nya, ia sampai lupa waktu dan tak menyadari jam telah menunjukkan pukul 6:30, dimana setengah jam lagi upacara akan berlangsung. Sedangkan, ia masih berada di rumah.

"Astaga! Udah jam segini aja!" Katanya sembari meletakkan gadgetnya dan berlari menuju kamar mandi.

Usai mandi, ia segera menuruni tangga, menyapa anggota keluarganya, dan segera ia berlari menuju mobilnya.

"Ma, Ver berangkat! Assalamualaikum!" Teriaknya dari luar.

~ - ~

Sesampainya di sekolah, ia telah melihat para siswa yang ramai berkumpul di lapangan, begitu juga dengan petugas upacara, OSIS, dan paduan suara. Ia bergegas lari ke kelas dan segera meluncur menuju koridor tempat untuk paduan suara.

"Baru dateng, bu ketua?" Sindir Zelda, salah satu anggota padus, sekaligus teman sekelasnya.

"Iya nih. Serius, gue males bangun banget kalo Hari Senin tuh." Kata Verlita sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"Mati aja lu Ver." Kata Shofi kesal.

"Hehe, ya maap shof, lu mah." Kata Verlita merasa bersalah.

Kemudian, upacara berlangsung dengan khidmat dan berjalan seperti biasanya.

~ - ~

Usai upacara, akan ada istirahat sekitar 30 menit. Hal ini dimanfaatkan oleh para siswa untuk menghilangkan lelah mereka, mulai dari berkumpul bersama, membeli cemilan, ber-skincare-ria, dan lain-lain. Sedangkan, Verlita hanya duduk termenung di bangkunya, sembari memainkan ponselnya, yang hanya sekedar ia scroll ke atas dan ke bawah, tak tau harus berbuat apa.

"VER!!!" Teriak Caca dari pintu kelas yang sontak membuat Verlita terkejut.

"Duh! Ngagetin aja." Katanya sambil mengelus dada. "Kenapa sih?" Lanjutnya kesal.

"Dih, cuma manggil aja. Marah mulu. Lagi PMS ya?" Ucap Caca yang tak digubris oleh Verlita.

Sahabatnya itu baru saja kembali ke kelas, setelah merapikan peralatan untuk upacara tadi, begitulah tugas OSIS.

~ - ~

Sore harinya, Caca mengunjungi rumah Verlita yang tak begitu jauh dari rumahnya.

Ia rebahan dengan nikmatnya di atas kasur Verlita. Sedangkan, Verlita sibuk dengan laptopnya, menonton drama Korea.

"Ver.. " Panggil Caca lemas dengan posisi telentang di atas kasur Verlita.

"Hm." Jawab Verlita singkat, tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Lu nggak ada minum kek? Apa kek? Haus tau gue." Ucap Caca memelas.

"Gak ada, gak ada. Lu nih. Lu ngapain sih ke sini Ca? Nggak ada kerjaan banget." Ucap Verlita ketus.

"Hih! Emangnya nggak boleh apa? Dasar lu mah, padahal gue cuma minta air." Kata Caca yang juga ikutan kesal.

"Ya abisnya lu, kaya kaga ada air aja di rumahnya." Balas Verlita yang tak dibalas balik oleh Caca.

"Sebenernya lu masih suka ga sih Ver, sama dia?" Tanya Caca yang tiba-tiba merubah topik pembicaraan.

"Ya masih lah Ca." Jawab Verlita, sekali lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Terus?" Tanya Caca bingung.

"Ya gitu." Jawab Verlita singkat, yang mampu membuat Caca kesal, sampai-sampai ia menutup laptop Verlita dengan kesalnya. "Anj*r!! Lu mau buat laptop gue rusak?! Huh?!!" Ucap Verlita kesal setengah mati. Namun, justru dibalas sengiran oleh Caca. "Hehe, abisnya lu ngeselin." Ucap Caca tanpa rasa bersalah. "Ayok Ver, kejar!" Lanjut Caca.

"Mata lu soek kejar!" Balas Verlita.

"Mau sampe kapan lu nunggu Ver? Dia aja ga tau kalo lu suka." Ucap Caca.

"Ya terus gimana Ca? Masa iya gue yang kejar?" Balas Verlita.

"Lah? Kan lu yang suka Ver," Ucap Caca. "Gini aja deh, lu coba aja ngekode, siapa tau dia peka kan? Masa iya lu mau terus terusan nunggu." Lanjut Caca.

"Ca. Lu tau kan gue ngga bisa main kode kodean?" Ucap Verlita.

"Astaga Ver. Terus kalo ga kode, sampe kapan pun dia ga bakal tau kalo lu suka Ver, aelah." Ucap Caca geram.

"Bodo. Lagi pula Ca, kalo misal udah gue kodein, terus apa? Oke, dia peka. Tapi, selanjutnya apa? Dia suka balik gitu?" Balas Verlita.

Caca terdiam mendengar ucapan Verlita yang menandakan bahwa ucapan Verlita benar. Jika dari dulu siklus menyukai seseorang adalah suka-kode-peka-terbalas, maka pasti semua orang akan segera memberikan kode pada orang yang disukainya. Namun, Verlita tak mau menyakiti dirinya sendiri. Karena dia tau, cintanya tak akan pernah terbalas.

Caca berdiri dari duduknya dan mengambil tasnya.

"Heh, mau kemana?" Kata Verlita.

"Pulang." Jawab Caca sambil keluar meninggalkan rumah Verlita.

-
-
-

Boleh aku minta like dan share? HEHE.
Thank you yang udah like!
Love you yang udah share ke temen-temen kalian, hihi.
Stay safe ya temen-temen.

Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang