Part 13

44 30 0
                                    

» «

Hari berganti hari, sudah hampir tiga minggu lamanya Caca melancarkan aksi menjadi mak comblang antara Verlita dan Adit. Caca dan Adit semakin dekat, bahkan hampir setiap hari Adit mengantarnya pulang, dan hampir setiap hari juga mereka bertukar pesan. Caca sudah tidak pernah lagi pulang bersama Verlita. Ia juga masih belum memberitau Verlita tentang hal tersebut.

Caca sudah memperkenalkan Verlita kepada Adit. Ia juga menyuruh Adit untuk s'lalu mengirim pesan kepada Verlita. Hebatnya, Adit menuruti kemauan Caca.

Ketika mendapat pesan dari Adit, Verlita bersorak kegirangan. Ia bahkan tidak tau kalau Caca yang menyuruh Adit melakukan itu. Di satu sisi, Caca yang melihat Verlita bahagia seperti itu, juga membuatnya bahagia. Namun, di sisi lain, ia merasa bersalah karena Adit tidak tulus menghubunginya, Adit melakukannya hanya karena Caca yang menyuruhnya.

~ - ~

Sudah hampir tiga minggu, Verlita tak pernah lagi melihat Caca saat pulang sekolah. Biasanya, Caca akan menunggunya mengemas barang, menemaninya melaksanakan piket, dan lain-lain. Sekarang, Caca tidak pernah lagi melakukannya. Verlita bertanya-tanya ada apa dengan sahabatnya itu.

Pada saat jam istirahat, Verlita dan Caca memutuskan untuk tidak ke kantin karena mereka sudah membawa makanan dari rumah masing-masing. Ia  memerhatikan Caca yang sedang memainkan ponselnya. Caca yang merasa dipandangi, menoleh ke arah Verlita.

"Kenapa lu?" Tanya Caca heran. "Iya, gue tau gue cantik. Tapi, ga usah gitu juga dong liatinnya." Lanjutnya.

"Eh Ca, lu kemana aja sih kok ga pernah nungguin gue lagi pas pulang sekolah?" Tanya Verlita.

"H-hah? Em.. Ya.. Kan gue udah bilang, ada urusan, hehe biasalah." Ucap Caca sambil tersenyum kaku.

"Urusan apasih? Biasanya juga lu ngasi tau gue. Pake gagap lagi ngomongnya, kaya ada yang lu sembunyiin aja." Ucap Verlita. Ucapan Verlita mampu membuat Caca merasa bersalah. Pasalnya, ia memang banyak menyembunyikan sesuatu dari Verlita. Ia segera menepis ucapan Verlita agar Verlita tidak curiga kepadanya.

"Apaansih Ver! Mana ada coba gue nyembunyiin sesuatu dari lu." Ucap Caca sambil menyuapi Verlita sepotong roti.

"Awas aja lu." Balasnya dengan mulut yang dipenuh potongan roti.

~ - ~

Bel pulang sekolah berbunyi, Caca yang telah memasukkan barang-barangnya sebelum bel berbunyi, segera keluar, tanpa pamit kepada Verlita. Verlita melihatnya dengan kesal. Ia juga segera mengemas barang-barangnya dan mengejar Caca.

Verlita mengikuti Caca dari jauh. Ia melihat Caca menuju tempat parkir dan anehnya Caca masuk ke sebuah mobil yang tampak familiar bagi Verlita. Mobil siapa ya? Kaya kenal. Batinnya penasaran. Dorongan kecil dari Angga membuatnya terkejut.

"Liat apaansih? Serius banget." Ucap Angga sambil melihat ke arah yang Verlita lihat.

"Ih lu nih ngagetin aja!" Ucap Verlita sambil memukul kecil lengan Angga. "Yah.. Udah pergi." Lanjutnya. Kemudian, ia melangkah menuju tempat parkir dan diikuti oleh Angga.

"Siapa yang pergi? Lagi liatin siapa sih?" Ucap Angga penasaran.

"Gausah kepo." Balas Verlita sambil mendorong kecil pipi Angga. Verlita segera masuk ke mobil tanpa tau Angga yang sedang mematung sambil memegang pipinya.

"Ga!" Teriakan Verlita dari mobil mampu membuyarkan lamunannya. Ia menoleh ke arah Verlita. "Buruan masuk! Ga mau balik lu?" Lanjut Verlita. Ia pun tersadar dan segera masuk ke mobilnya.

~ - ~

Di tengah perjalanan pulang, Verlita hanya diam saja, tak berniat untuk berbicara. Angga menoleh ke arahnya dan mencairkan suasana.

"Ver?" Panggil Angga.

"Hm." Balas Verlita.

"Tadi mobil siapa sih yang lu liatin?" Tanya Angga.

Verlita yang sedari tadi menoleh ke arah jendela, kini berbalik menoleh ke arah Angga.

"Ga tau, lupa gue mobil siapa. Tapi, gue familiar banget sama tuh mobil." Ucap Verlita.

"Terus? Kenapa diliatin?" Tanya Angga lagi.

"Soalnya Ga, gue kan udah cerita sama lu kalo misalnya si Caca udah hampir sebulanan ga ada pulang sekolah bareng gue. Nah, pas tadi tuh gue ikutin langsung, dia masuk ke mobil itu. Tapi, gue ga inget itu mobil siapa." Jawab Verlita.

"Ya udah, besok kan tinggal tanya aja ke Caca, Ver." Balas Angga.

"Oh iya ya? Pinter juga lu Ga." Ucap Verlita yang dibalas cekikikan oleh Angga.

-
-
-

wohoho pendek banget ya? maaf gais 😭

karena agak beda dari versi yang lama, aku jadi bingung huhu
tapi tenang aja gais aku udah bikin mind mapping wkwk, jadi gabakal bingung lagi

terimakasih sudah mampir dan membaca ya gais, love u~

stay safe dan jangan lupa untuk slalu mematuhi protokol kesehatan ya!

Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang