» «
Hari ini hari Rabu, hari dimana pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga akan dilaksanakan. Olahraga menjadi pelajaran paling dibenci oleh Verlita. Karena sekali lagi, ia harus bangun dan berangkat lebih pagi, serta ia harus berlari.
Kemarin..
Pak Budi, guru olahraga di kelas XI MIPA 3 memasuki kelas tersebut. Ia memberitaukan para siswa tentang olahraga besok.
"Anak-anak, besok kalau Bapak tidak datang sampai jam 6, maka olahraganya libur, oke?" Kata Pak Budi.
"Baik bapak." Jawab para siswa serempak.
Hari ini..
"Semoga aja bapak ga masuk, aamiin." Ucap Verlita penuh harapan.
"Dih." Ucap Zelda.
"Eh, btw Caca mana?" Tanya Verlita yang sedari tadi belum melihat batang hidung sahabatnya itu.
"Belum dateng." Jawab Zelda.
Begitulah Caca, walaupun rumahnya dekat dengan sekolah, ia justru sering terlambat.
Beberapa menit kemudian, Caca pun datang.
"VER!" Teriak Caca yang mampu membuat Verlita terkejut.
"Hadeuh! Lu nih ga bisa apa kalo ga ngagetin?" Ucap Verlita kesal.
"Hehe, ya maap." Ucap Caca dengan senyumannya.
"Lu nih, padahal rumah deket, lama banget datengnya." Kata Verlita.
"Hehehe, biasa si mama, takut gue diculik katanya." Ucap Caca.
"Dih. Mana ada yang mau nyulik cewe bau kaya lu? Gue jadi penculik si mikir-mikir dulu." Ejek Verlita.
"Jahat banget si Ver." Ucap Caca kesal yang hanya dibalas senyuman oleh Verlita.
Saat mereka asik mengobrol, sebuah mobil merah memasuki halaman sekolah. Verlita tak bisa melepas pandangannya dari mobil tersebut. Yups. Mobil tersebut milik laki-laki yang Verlita suka. Ia keluar sambil memainkan rambutnya.
"Anj*y, cakep banget." Ucap Verlita tanpa sadar.
"Hihihi. Udah udah ngeliatnya, ntar lu mimisan." Goda Caca yang menyadarkan Verlita dari lamunannya.
~ - ~
Verlita bahagia karena waktu telah menunjukkan pukul 6:06 dan Pak Budi belum juga menampakkan dirinya.
"Yes! Yes! Olahraga libur! Uhuy!" Ucap Verlita senang.
"Dih kata siapa lu?" Tanya Riko tidak percaya.
"Hih, lu budek ya? Kemarin kan bapak ngomong kalo lewat dari jam 6 bapak ga dateng, berarti libur." Jawab Verlita dengan PD nya.
"Emang sekarang jam berapa?" Tanya Riko sambil melihat jam di pergelangan tangannya. "Yaelah, baru lewat 6 menit. Bentar lagi juga dateng." Lanjut Riko. Ternyata, benar saja ucapannya. Bapak pun tiba-tiba datang dan menghampiri siswa kelas XI MIPA 3 itu. "Noh kan, dateng." Ucap Riko sambil senyum mengejek Verlita. Verlita hanya bisa berdecak kesal.
"Maaf bapak telat ya, anak-anak." Ucap Pak Budi.
"Pak, katanya libur kalo lewat jam 6?" Ucap Verlita yang mendapat tatapan sinis dari teman-temannya. Bagaimana tidak, teman sekelasnya itu tak ada yang tak menyukai pelajaran ini, hanya Verlita yang tidak suka.
"Oh iya. Bagaimana? Kalian mau lanjut atau kita libur saja?" Tanya Pak Budi kepada siswanya.
"Lanjut!!" Jawab mereka serempak sambil memberikan senyum ejekan pada Verlita.
Cih. Sudah gue duga. Mana menang gue, kalo sendiri. Batin Verlita.
~ - ~
Setelah pelajaran olahraga selesai, siswa kelas XI MIPA 3 segera berganti pakaian, ada yang pulang ke rumah masing-masing, ada yang numpang di rumah teman yang lain, dan ada juga yang berganti di kelas. Biasanya siswa laki-laki di kelas XI MIPA 3 berganti di kelas. Sedangkan, perempuannya berganti di rumah, baik rumah teman maupun rumahnya sendiri.
Setelah berganti pakaian, Verlita dan Caca bergegas menuju kelasnya. Sesampainya di depan kelas, Verlita melihat teman-teman perempuan kelasnya sedang duduk di luar kelas.
Verlita yang tidak tau dan tidak bertanya kenapa mereka menunggu di luar, langsung menerobos masuk. Betapa terkejutnya dia melihat teman lelakinya sedang bertelanjang dada. Ia bukannya keluar, malah memandangi pemandangan tersebut. Ia mematung melihat sang pujaan hati, hanya memakai boxer.
"Woi Ver! Keluar ga lu?! Anj*r! Mesum banget si!" Teriak Riko sambil menutupi dadanya.
"Keluar woi!!" Teriak Dion.
"Dih!! Siapa juga yang ngeliatin lu?! Lagian siapa suruh pintunya ga dikunci?!" Teriak balik Verlita yang sukses diberi sorakan oleh mereka.
"HUUUUUU!" Sorak mereka.
Setelah diusir oleh teman-temannya itu, ia segera bergegas keluar. Hal yang tak disangka terjadi kepadanya. Angel yang merupakan musuhnya, tiba-tiba menarik rambutnya. Hal tersebut sontak membuat Verlita terkejut dan marah.
"Apa-apaan sih lu?! Main narik rambut aja." Ucap Verlita dengan marahnya.
"Lu tuh jangan gatel gatel napa jadi cewe! Caper banget. Ngapain coba masuk? Udah tau yang cowo-cowo pada ganti baju!" Ucap Angel tak mau kalah.
"Ga sengaja kali gue. Lagian kenapa juga lu yang marah? Caper caper mata lu soek kali." Balas Verlita. Karena kesal, Angel tiba-tiba mendorongnya, hampir saja ia terjatuh dari tangga. Namun, beruntungnya dia karena ada yang menahan tubuhnya. Yups. Angga datang di waktu yang tepat.
"Ada apaan nih?" Tanya Angga ketus sembari merangkul Verlita. Angel pun terdiam dan pergi begitu saja.
Angga langsung menarik tangan Verlita. "Mau kemana sih Ga?" Tanya Verlita sembari mensejajarkan langkahnya dengan Angga. "Ikut gue." Jawabnya singkat. Ternyata, Angga membawanya ke kantin untuk menemaninya makan. "Dih gue kira mau kemana." Ucap Verlita kesal yang hanya dibalas senyuman oleh Angga.
-
-
-Yeay!
Terimakasih sudah mampir dan membaca gais.
Yuk, bantu like dan share ke temen temen kalian! Hihihi.
Stay safe ya gais! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] Menunggu adalah hal yang sangat dibenci semua orang, tak terkecuali gadis cantik ini, Verlita. Gadis yang telah menunggu sang pujaan hati selama bertahun-tahun. Namun, apakah sang pujaan hati akan memberikan hal yang indah atas penantia...