BAB 23

388 50 4
                                    

Aahhhhh...

Suara erangan Bella lolos keluar dari bibirnya. Deru nafas Bella dan Reivan saling bertautan. Adegan ranjang mereka cukup panas kali ini. Mengingat Reivan sudah sangat lama belum Menyentuh Bella lagi. Membuatnya merindukan wanitanya itu.

"Kau semakin seksi my Queen," ujar Reivan mengecup pucuk kepala Bella. Bella menyandarkan tubuhnya kedadang bidang Reivan. Melepaskan gairah yang telah lama tidak mereka rasakan.

"Seksi? Lebih tepatnya berat badanku bertambahkan," Dengus Bella masam. Membuat Reivan terekekeh geli.

"Tidak, kau benar-benar seksi dengan perut membuncitmu itu." Bella megulum senyumnya. Jika dulu dia paling benci digoda Reivan. Tapi sekarang godaan Reivan menjadi yang paling dia suka.

"Dasar nakal," Ujar Bella mencubit pelan perut Reivan. Reivan meringis namun dia membiarkan istrinya itu melakukan apa pun yang dia mau kepada tubuhnya. Dia mendekap erat tubuh Bella. Merasakan harum dari badan wanita itu.

"Jangan tingalkan aku Bella. Apa pun yang terjadi tetap disampingku," Ujar Reivan gamang sembari memeluk erat tubuh istrinya itu. Bella terdiam dan membalas pelukan Reivan. Pikiran nya melayang menatap dinding didepan mereka.

"Apa kau akan membiarkan ku pergi meski aku menginginkan ny? "

"Tentu saja tidak."

"Lalu kenapa kau masih takut aku akan meninggalkan mu?" Bella menatap kearah pria yang dia peluk saat ini. Dia memainkan jemarinya lembut di wajah Reivan.

"Aku hanya takut aku tidak akan bisa menahanmu." Gurat kegelisahan tampak jelas dari sorot mata Reivan.

"Dasar Raja bodoh," Ujar Bella terkekeh membuat Reivan mendengus dan semakin memeluk erat tubuh istrinya itu.

"Cih ya aku tahu. Aku selalu tampak bodoh didepanmu. Itu karena aku mencintaimu. Aku takut membuat kesalahan."

"Suuttt... Kau tidak perlu takut. Karena kau selalu memilikiku Reivan. Lebih tepatnya kau sudah memiliki aku seutuhnya."

"Benarkah?"

"Iya," Reivan tersenyum senang. Dia mengecup bibir Bella pelan.

"Terima kasih Ratuku."

"Hmmm apa kau berencana terus memelukku seperti ini?"

"Jika aku melakukanya aku yakin sepanjang hari kita tidak akan bangun dari ranjang ini."

"Dasar mesum, jadi sekarang lepaskan aku. Aku butuh mandi dan satu lagi."

"Apa? "

"Kapan kau akan mencabut surat perintah pemberhentian segala tugasku.Aku memiliki banyak jadwal yang harus dihadiri Reivan."

"Karena kau memutuskan untuk tidak meninggalkanku.Kau bisa melakukan semua tugasmu lagi. Asal jangan sampai membuatmu kelelahan. Kau mengerti?"

"Baik yang mulia hamba mengerti." Reivan tertawa lucu melihat kelakuan Bella. Dia pun mengangkat tubuh Bella yang tanpa mengenakan sehelai benang pun ditubuhnya itu.

"Reivan!!! Apa yang kau lakukan?"

"Bukan kah kau bilang mau mandi? Jadi ayo mandi bersama."

"Dasar tidak mau rugi!! "

"Oh tentu saja. Setiap inci tubuhmu aku tidak ingin melewatkanya."

"Dasar mesum." Bella tersipu malu. Meski sudah sering mendengar Reivan mengatakan hal erotis dan mesum seperti itu. Tapi Bella masih malu terkadang. Reivan membopong Bella ke kamar mandi dan mereka mandi bersama dibathup pagi itu setelah melakukan percintaan yang cukup panas dan mengairahkan.

Royal PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang