Bella baru saja selesai mandi dan berganti pakaian. Reivan sudah berbaring di tempat tidur. Bella berbaring di sebelah Reivan dan merengangkan tubuhnya yang terasa penat. Reivan menatap Bella.
"Bagaimana kegiatan mu hari ini??" Tanya Reivan menatap Bella. Bella menatap langit-langit kamar.
"Berjalan lancar. Aku pikir pekerjaan kerajaan menyusahkan tetapi ternyata menyenangkan untuk di jalani"
"Benarkah?"
"Iya,aku bahkan mendapatkan hadiah spesial dari situs kebudayaan laut. Mereka akan memberikan periasan terbaru buatan mereka" Ujar Bella tampak senang mengingat akan mendapatkan hadiah.
"Oh ya?? Bagaimana dengan pesta taman??" Bella mendengus masam mengingat kejadian menyebalkan tadi sore.
"Berjalan lancar aku berbaur dengan baik dengan para bangsawan. Walau aku tidak menyukai perkumpulan seperti itu di tambah ada sekelompok wanita yang sedikit menyebalkan"
"Oh ya?? Apa mereka menganggu mu??"
"Iya tapi ku rasa sekarang mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan nya lagi"
"Kenapa?? Apa kau meneriaki mereka seperti kau meneriaki ku??" Bella mendengus dan menatap Reivan malas.
"Tentu saja tidak"
"Kenapa??"
"Aku tentu harus menjaga emosi ku jika tidak kau akan malu" Reivan menyungingkan senyum nya.
"Jadi sekarang kau sudah memikirkan ku??" Bella terdiam dan membuang wajah malu.
"Tidak,maksudku aku hanya menjaga nama baik ayahmu" Reivan mengulum senyum senang.
"Menjaga nama baik ayah dan kerajaan sama dengan menjaga nama baik ku." Bella terdia mendengar perkataan Reivan. Bella menatap Reivan.
"Apa kau tidak berniat untuk kembali kepada Sirine??" Tanya Bella ke arh Reivan membuat Reivan menatapnya.
"Kenapa?? Kau ingin aku kembali kepadanya??"
"Memang bisa?? Jika bisa aku ijinkan" Reivan menghela nafas dan memeluk Bella. "Hey apa yang kau lakukan. Lepaskan" Bella mencoba melepaskan pelukan Reivan namun tidak berhasil.
"Sudah kukatakan aku mengingingkan dirimu" Ujar Reivan memeluk Bella. Bella terdiam mendengar hal ltu. Perasaan nya entah mengapa terasa berdesir mendengar itu.
"Aku tidak percaya" Dengus Bella masam. Yang hanya di balas senyuma oleh Reivan.
"Aku tidak perduli. Aku hanya menginginkan dirimu. Tidurlah,besok akan menjadi hari yang panjang" Bella menoleh ke arah Reivan.
"Kenapa?? Apa besok banyak kegiatan??" Reivan menatap Bella dalam.
"Besok kita akan mengurus pesta pernikahan"
"Benar pesta,kau sudah berjanji aku boleh mendekorasi sesuai keinginanku kan??" Reivan mengangguk " Iya semua aku serahkan kepadamu" Bella tersenyum senang. Reivan juga ikut tersenyum melihat Bella senang.
"Aku akan membuat pestanya indah"
"Hmmm ayo tidur selamat malam..cuup" Reivan mengecup pelan bibir Bella dan menutup matanya. Bella ingin protes tapi Reivan sudah terlelap tidur.
"Cih dasar mesum" Gumam Bella kemudian mematikan lampu tidur dan menutup matanya menyusul Reivan ke alam mimpi.
****
Hari pesta pernikahan Reivan dan Bella semakin dekat. Bella semakin sibuk mengatur dekorasi pesta yang dia inginkan. Alam bebas menjadi pilihan Bella untuk pesta pernikahan nya kali ini. Bella memilih taman istana untuk disulap sebagai aula pesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Princess
RomanceBella Alexander Louis adalah puteri kerajaan Marviels,Anak kedua dari Erick dan Isaballe louis dan kembaran dari Cristian Alexander Louis,merupakan wanita yang biasa menjauh kan dirinya dari kehidupan kerajaan yang penuh dengan aturan akan kehidupan...