Suara desahan Bella terdengar merdu di telinga Reivan. Tetesan keringat membasahi seluruh tubuhnya. Bella tampak seksi dengan keringat yang bercucuran di tubuhnya.
"Reivan.. Jangan berhenti".
"Bella.. Aahhh". Reivan masih terus melenguh sembari menikmati indahnya tubuh Bella.
Bayangan kenikmatan terus menyulut ke dalam tubuh Reivan. Namun di tengah kenikmatan bercinta yang Reivan rasakan. Tiba-tiba suara Bella mengelegar.
"Reivan.. Bangun..!! ". Reivan mengeryit dalam. Masih tidak mengerti mengapa Bella suka sekali berteriak.
"Reivan..!! ". Bella berteriak sedikit lebih keras di telinga Reivan membuat Reivan tersadar dari tidur panjang nya. Reivan linglung dan melihat ke sekililing ruangan dan melihat Bella yang berdiri di samping nya sudah rapi dengan pakaian casual.
"Bella".
"Kau mimpi apa sampai tidur mendesah begitu? ". Bella mengeryitkan dahi menyelidik ke arah Reivan.
"Hah? Mendesah? ".
"Iya, kau kenapa? Apa kau sakit?". Reivan menutup wajah nya dengan gusar.
"Shiit ternyata cuma mimpi". Rutuk Reivan dalam hatinya. Reivan turun dari ranjang dan mengambil handuk.
"Bukan apa-apa aku hanya sedikit lelah. Aku akan mandi dulu". Reivan berlalu dari hadapan Bella. Bella masih melonggo aneh melihat Reivan.
"Ada apa dengan nya?". Gumam Bella aneh dan berlalu dari kamar.
Reivan mengutuk dirinya sendiri karena bisa bermimpi basah seperti itu. Dia tidak menyangka jika itu hanya lah mimpi. Itu terasa sangat nyata baginya. Reivan menguyur tubuhnya dibawah pancuran shower. Nelangsa karena kelakuan nya sendiri yang tidak bisa menyentuh Bella.
Bella sudah berada di gazebo dan sedang menikmati sarapan pagi ketika Reivan keluar dari kamar. Wajah Reivan tampak lesu membuat Bella merasa curiga dan aneh.
"Katakan sebenarnya ada apa denganmu? ". Reivan duduk di hadapan Bella dan mengambil sarapan dalam diam.
"Tidak ada apa-apa".
"Kau yakin? Kenapa wajah mu terlihat lesu sekali?".
"Iya aku baik-baik saja".
Bella tidak yakin namun dia juga tidak bisa memaksa Reivan mengantakan apa yang terjadi. Mereka menikmati sarapan pagi itu dalam keheningan.
"Jadi kita hari ini akan menjelajah kan?". Bella bertanya dengan antusias dengan Reivan. Dia sudah tidak sabar untuk menikmati keindahan pulau bora-bora.
"Iya, ayo pergi aku sudah menyiapkan mobil untuk kita".
****
Bella dan Reivan keluar dari resort menuju pelantaran. Dimana sebuah mobil sport kuning sudah menunggu mereka disana. Dengan langkah gembira Bella mamasuki mobil keren itu dimana Reivan yang kini menyetir.
"Siap?". Reivan tersenyum simpul ke arah Bella. Bella mengangguk dengan cepat.
"Of course lets go".
Reivan mengendarai mobil sport kuning tersebut yang berplat kerajaan. Mereka masih dikawal walau melalui jarak jauh. Reivan membawa Bella ke tengah ibu kota pulau bora-bora. Menikmati keindangan kota di pulau nan eksotis tersebut.
Mereka berjalan mengelilinggi berbagai kedai makanan dan aksesoris dan terkadang berfoto ria. Bella tampak ceria dan Reivan senang melihatnya. Mereka seperti sepasang turis asing yang sedang menikmati liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Princess
عاطفيةBella Alexander Louis adalah puteri kerajaan Marviels,Anak kedua dari Erick dan Isaballe louis dan kembaran dari Cristian Alexander Louis,merupakan wanita yang biasa menjauh kan dirinya dari kehidupan kerajaan yang penuh dengan aturan akan kehidupan...