BAB 6

611 73 2
                                    

Pesta pernikahan Bella dan Reivan berakhir dengan menyisakan banyak berita dari media. Setelah pesta pernikahan selesai Bella dan Reivan kini tinggal di paviliun yang sama. Bella sedang gugup di kamar mandi mengingat ini adalah kali pertama dirinya sekamar dan tidur dengan pria.

"Ya tuhan otak ku benar-benar hilang akal,bagaimana ini?? Diluar ada srigala yang sedang bersiap memakan ku" Bella mondar mandir di dalam kamar mandi. Dia bertekad untuk tidak membiarkan Reivan menyentuh nya sampai kapan pun. Bella mengintip dari celah pintu kamar mandi berharap Reivan sudah tidur.

"Bella,apa yang kau lakukan di kamar mandi?? Cepatlah keluar" Pangilan Reivan membuat Bella berdiri seketika di belakang pintu.

" Aku sedang cuci muka" Ujar Bella dari kamar mandi. Reivan menunggu Bella untuk mandi, tapi wanita itu bahkan hampir satu jam di kamar mandi belum juga keluar.

"Cepat lah keluar aku ingin mandi"

"Tunggu sebentar" Bella dengan cepat mengambil baju tidur setelah selesai mandi. Dia keluar dengan perasaan tegang menyelimuti dirinya.

"Lama sekali kau mandi atau bertelur dikamar mandi" Reivan bersungut dan masuk ke kamar mandi. Bella mendengus masam dan berlalu ke meja riasnya. Bella mengambil pengering rambut dan mengeringkan rambut basahnya dia melirik ke pintu kamar mandi.

"Dia sedang mandi saatnya beraksi" Batin Bella dalam hatinya. Bella mengambil obat tidur dalam tasnya dan memasuk kan nya dalam minumam Reivan. Dia meletak kan minuman itu di dekat ranjang,Bella menyungingkan senyuman nya.

"Kau tidak akan berhasil malam ini Reivan" batin Bella menatap air di gelas. Bella bersiul bahagia ketika mendapati kelakuan dirinya. Dia juga memberi batas kepada tempat tidur mereka.

Reivan keluar dari kamar mandi dengan piyama tidurnya,dia melihat Bella sedang bersiap untuk tidur. Reivan mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

"Kau tidak berpikir akan bisa tidur nyenyak malam ini kan??" Reivan menggoda Bella dan menyeringai ke arahnya.

"Tentu saja aku akan tidur nyenyak weeek.." Bella menjulurkan lidah mengejek ke arah Reivan dan bersiap menarik Selimut. Reivan menaruh handuk basahnya dan mengambil air minum di nangkas samping tempat tidur. Bella melirik sekilas dan tersenyum.

"Jangan harap" Gumam Reivan meneguk habis air di gelas. Reivan naik ke atas ranjang dan membuka piyama tidurnya menampak kan badan nya yang penuh otot menonjol.

"Kyaa...apa yang kau lakukan cepat pakai baju mu mesum..!!" Bella melemparkan bantal ke arah Reivan dan menutup dirinya dengan selimut. Reivan menyeringai.

"Aku sudah katakan akan membuat kau takluk malam ini" Reivan beringsut mendekat ke arah Bella dan membuka selimut yang Bella pakai.

"Reivan dasar gila...aku belum siap..!!" Bella berteriak ketakutan ketika Reivan mulai semakin mendekatinya.

"Sial kenapa obat itu belum bekerja juga" batin Bella melihat gugup ke arah Reivan. Reivan menyungingkan senyumnya dan kemudian menarik tangan Bella dan kini menindih tubuh Bella.

"Reivan..lepaskan...!!" Bella berontak dibawah kukungan Reivan. Reivan menatap manik mata Bella,deru hangat nafasnya mulai terasa di kulit Bella. Bella menelan kerongkongan yang terasa kering.

"Cantik" Ujar Reivan ke arah Bella. Bella terdiam sesaat mendengar pujian lembut dan tulus dari Reivan. Bella membuang wajah nya ke lain karena tersipu malu.

"Mesum..lepaskan aku" Reivan semakin menekan pergelangan tangan Bella. Dia sudah sangat menginginkan Bella malam itu. Dia sudah cukup bersabar dengan wanita dibawahnya dan malam ini dia ingin membuat  Bella tidak bisa lari lagi dari dirinya.

Royal PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang