BAB 8

677 72 2
                                    

Hentakan kaki Bella terdengar keras dan kuat saat turun dari pesawat yang membawa mereka menuju Inggris. Wajah cemberut dan masam terpatri jelas di wajah cantik Bella. Tidak ada hal yang paling membuat Bella kesal dan marah selain dari Reivan harus membawanya pindah ke Inggris.

Tidak ada sapaan apa pun dari Bella untuk Reivan selain perasaan jengkel dan marah. Reivan yang melihat sikap Bella hanya mengeleng kepalanya pelan. Bella menatap keluar jedela mobil saat mobil yang mereka tumpangi menuju ke Istana Reivan.

Bella ingat dulu saat Cristian masih menempuh pendidikan di Inggris dirinya dan Edward akan sering datang mengujungi Cristian setiap musim panas tiba. Mengingat hal itu Bella menjadi sedih mengingat dirinya kini tinggal jauh dan berpisah dari orang tua dan saudaranya.

"Sampai kapan kau akan memasang wajah di tekuk seperti itu??" Reivan menoleh sesaat melihat ke arah Bella yang tampak mengabaikan nya.

"Sampai kau mengembalikan aku ke prancis" Dengus Bella masam menatap malas ke arah Reivan.

"Kau sekarang calon Ratu Inggris bagaimana kau akan kembali Prancis"

"Aku tidak menginginkan jadi Ratu..!!" Bentak Bella kesal ke arah Reivan.

Cuuuppp

Satu kecupan lembut menyentuh bibir Bella. Reivan mengecup sekilas bibirnya. Bella berteriak marah.

"Kyaaaa...apa-apaan kau..!! Dasar kurang ajar"

"Setiap kali kau berteriak dan membentak aku akan mencium mu" Ujar Reivan cuek dan menatap ponsel di tangan nya.

"Kau...!! Aarrggh dasar sialan..!!" Bella mengeram kesal mengepalkan tinjunya. Bella mendengus dan membuang pandangan nya ke luar jendela memasang wajah yang sangat kesal.

"Sial..bagaimana aku bisa menikahi pria tidak ada akhlak seperti ini" Batin Bella menggerutu kesal karena ulah Reivan.

Mobil yang membawa mereka terus melaju menuju Istana Reivan hingga mereka sampai disana. Di halaman istana para pelayan sudah menyambut kedatangan Reivan dan Bella dan juga Ferdinand disana. Bella dan Reivan keluar dari mobil berjalan beriringan menuju ke istana.

"Pangeran selamat datang kembali di Istana" senyum sumringah Ferdinand menyambut kedatangan Bella dan Reivan.

"Sudah kau siapkan semuanya Ferdinand??"

"Sudah yang mulia"

"Baiklah ayo masuk" Reivan melangkah masuk di ikuti Bella yang sedari tadi hanya diam dan memasang wajah masam.

"Puteri apa kabar??" Sapa Ferdinand ke arah Bella di sela perjalanan mereka ke istana.

"Baik" Jawab Bella Singkat dan malas. Ferdinand hanya terdiam mendengar jawaban singkat dari Bella. Dia melihat ke arah Reivan. Seolah tahu isi pikiran Feridand,Reivan hanya mengeleng pelan.

"Abaikan saja singa betina sedang lelah karena malam pertama" Ujar Reivan ke arah Feridand. Suara oh panjang terdengar dari bibir Ferdinand. Bella yang mendengar itu mendelik tidak percaya.

"Apa yang kau katakan..!! Reivan kau..!!"

"Mau berteriak??" Ujar Reivan menaik kan sebelah alisnya. Bella mengeram kesal dan mendengus.

"Dasar gila..!!" Sungut Bella kesal dan membuang wajahnya. Ferdinand menahan kekehan nya melihat kelakuan Bella dan Reivan yang selalu berdebat.

Sebelum menuju kamar mereka,Bella dan Reivan menuju ke ruangan kerja ayah Reivan. Datang untuk menyapa sang Raja. Diam-diam Bella mengamati interior istana yang menurutnya cukup atristik dan menarik. Nuansa putih gold mendominasi setiap ruangan istana. Kemewahan istana England tidak kalah mewah dari istana nya di paris. Namun istana itu begitu elegan dan terlihat tenang. Banyak lukisan dan patung yang berjejer di setiap dinding istana dan juga foto keluarga kerajaan. Bella jugae melihat foto Reivan saat kecil mengenakan mahkota dan baju pengeran tersemat di sana.

Royal PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang