10. Canggung---
Matahari sedang terik-teriknya. Tiga orang bersaudara tengah terdiam dengan pikirannya yang saling berkelana. Canggung, sangat canggung sekali.
Haechan meremas kedua tangannya yang saling bertautan. Di hadapannya ada Taeyong dan Jeno yang seakan meminta penjelasan. Jujur, Haechan belum siap.
"Haechan?" panggil seseorang dari arah depan.
Haechan mendongkak. "Eh Hyunjin?"
"Iya Hyunjin."
"Mau ke Jaemin ya?" tanya Haechan.
Hyunjin mengangguk mengiyakan. "Iya, Jaeminnya ada, 'kan?"
"Ada, ayo aku antar ke dalem."
Hyunjin mengangguk kembali lalu mengikuti Haechan yang sudah masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Taeyong dan Jeno yang masih terdiam melihat interaksi Haechan dan Hyunjin barusan.
Sebenarnya ini hanya alasan Haechan saja supaya mengulur waktu bersama kedua saudaranya. Bukannya apa, hanya saja Haechan sedikit takut.
Sedangkan Haechan menyuruh Hyunjin untuk duduk di ruang tamu. Dia sendiri pergi ke atas untuk memanggil Jaemin.
"Jaemin?"
"Hm? Apa Chan?"
Haechan yang hanya melongokkan kepalanya menunjuk ruang tamu. "Ada Hyunjin," katanya.
"Oh udah dateng?"
"Eung." Haechan mengangguk.
Jaemin beranjak dan berjalan ke ruang tamu.
"Jaemin," panggil Haechan.
Jaemin menghentikan langkahnya di undakan tangga. "Kenapa?"
"Kak Jaehyun mana?"
Semenjak mendapatkan donor mata, Haechan memang tidak memanggil Jaehyun dengan sebutan dokter lagi. Karena menurutnya, Haechan sudah bukan pasien lagi sekarang.
"Di kamar kayaknya, kalau enggak paling di taman belakang," ucap Jaemin.
"Oke, makasih ya."
"Iya."
Haechan sudah pernah bilang belum, jika Jaemin mode tidak peka sangat-sangat menyebalkan! Padahal kan Haechan bertanya seperti itu hanya basa-basi, supaya Jaemin peka kalau dia belum siap bertemu dengan kedua kakaknya.
Oh mungkin karena ada temannya?
Ayolah Haechan, mereka pasti sudah berteman sangat lama, mungkin. Melihat punggung Jaemin yang terus berjalan menemui Hyunjin membuat Haechan tersadar sebagai posisinya.
Come on Chan, kamu terlalu berfikir jauh.
Dari pada memikirkan hal yang membuatnya sakit, lebih baik Haechan mencari Jaehyun untuk meminta pertolongan. Dan sepertinya keberuntungan sedang datang kepada Haechan saat melihat Jaehyun yang tengah berada di dapur.
"Kak Jaehyun," panggil Haechan pelan.
Jaehyun menoleh lalu tersenyum. "Iya, kenapa Chan?"
"I-itu, di depan?"
"Ah Taeyong sama Jeno ya?"
Haechan mengangguk kaku. "Mereka udah lama?"
"Enggak terlalu sih."
"M-mereka mau ngapain, Kak?"
Jaehyun yang sedang menuangkan air putih terdiam sebentar. Sepertinya dia menangkap sinyal bahwa Haechan belum siap bertemu dengan saudaranya. Tapi, jika bukan sekarang, kapan lagi kan?
![](https://img.wattpad.com/cover/274129865-288-k165262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan 90° • Lee Haechan [End]
FanficButuh waktu empat tahun untuk Haechan supaya penglihatannya bisa kembali normal. Tapi, kenapa setelah penantian panjangnya justru luka semakin banyak datang kepadanya? Bahkan, hanya butuh satu tahun untuk menjatuhkan Haechan ke dalam jurang yang san...