12. Pulang-Rumah lama---
Sudah satu minggu sejak kebimbangan Haechan hari itu. Kini, sudah satu minggu pula Haechan berada di rumahnya, rumah lamanya. Tinggal kembali bersama Taeyong dan Jeno.
Haechan masih tidak menyangka saat pertama kali masuk ke kamarnya, interiornya tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti empat tahun yang lalu. Netranya melihat ke arah pigura foto kecil yang baru disimpan sejak pindah lagi ke kamarnya. Pigura yang berisi foto dirinya, Jaehyun dan Jaemin. Foto itu diambil sebelum Haechan pergi dari rumah kakak beradik itu.
Jaemin bahkan sempat menangis. Sedangkan Haechan hanya tertawa melihat satu-satu temannya itu menangis, bukannya Haechan tidak sedih. Haechan hanya menahan diri, jika dirinya menangis sudah dipastikan dia semakin tidak rela pergi meninggalkan Jaehyun dan Jaemin.
Tok tok tok
"Chan."
Haechan tersentak lalu berjalan ke arah pintu seraya membukanya. "Iya, Kak?" tanyanya saat melihat Jeno.
"Dipanggil Kak Taeyong," ujar Jeno datar. Setelah itu Jeno meninggalkan Haechan yang mengangguk kecil.
Harapan Haechan ternyata tidak terkabul, Taeyong dan Jeno seperti tidak menyayanginya. Haechan tidak kembali mendapat kasih sayang dari kedua saudaranya, semuanya masih sama.
Menghela nafas untuk menenangkan dirinya, Haechan beranjak ke bawah untuk menemui Taeyong. Tapi, netra matanya mengernyit saat melihat ada orang lain yang sedang mengobrol dengan kakaknya.
"Kak Taeyong?" panggil Haechan pelan.
Taeyong mendongkak begitu pun dua orang asing di hadapannya. "Sini, Chan."
Haechan mengangguk lalu duduk di samping Taeyong. Taeyong menepuk pundak Haechan lalu tersenyum yang terlihat dipaksakan.
"Udah lama nggak belajar, 'kan?" tanyanya pada Haechan.
"Iya, Kak."
Taeyong tersenyum tanpa paksaan lagi untuk pertama kalinya. Matanya beralih pada dua orang asing tadi. "Homeschooling gapapa ya? Belajarnya pelan-pelan lagi, kamu banyak yang ketinggalan."
Haechan hanya mengangguk. "Ini Yuta temen Kakak dan yang cewe itu Adiknya."
"Hngg??"
"Kamu belajar sama Hana, dia seumuran sama kamu. Satu sekolah sama Jeno," jelas Taeyong.
Dua orang asing tadi yang ternyata Yuta teman Taeyong dan Hana adik Yuta. Taeyong memang sempat memiliki niat untuk mehomeschooling kan adiknya. Kemarin dia cerita kepada Yuta dan Yuta dengan baik hati menawarkan adiknya yang kebetulan bekerja sampingan sebagai guru les untuk menjadi guru privat Haechan.
"Di rumah?" tanya Haechan lugu.
Yuta dan Hana refleks terkekeh. Astaga, kenapa Haechan sangat menggemaskan? Dari kata 'homeschooling' saja sudah jelas kan bahwa itu artinya sekolah rumah yang artinya belajar di rumah.
"Iya, Chan. Nanti Hana ke sini tiga kali seminggu tiap jam tujuh malam," kata Yuta.
Haechan mengangguk polos, jujur dia senang karena ternyata Taeyong masih peduli kepadanya. Walaupun inginnya, Haechan sekolah seperti Jeno. Mendapatkan banyak teman dan juga menghabiskan masa SMA dengan seru.
Sayangnya Haechan tidak bisa melakukan itu. Karena dirinya yang sudah sangat tertinggal jauh membuat Haechan tidak bisa masuk sekolah umum.
"Kenalan dulu ayo," ujar Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tan 90° • Lee Haechan [End]
FanficButuh waktu empat tahun untuk Haechan supaya penglihatannya bisa kembali normal. Tapi, kenapa setelah penantian panjangnya justru luka semakin banyak datang kepadanya? Bahkan, hanya butuh satu tahun untuk menjatuhkan Haechan ke dalam jurang yang san...