Teringat Masa Lalu

81 30 12
                                    

Bab 6 Teringat Masa Lalu

"Wahai anak Adam, sesungguhnya ketika engkau menginfakkan kelebihan (harta) itu lebih baik bagimu dan menahannya adalah buruk bagimu. Engkau tidak dicela atas kecukupan. Mulailah dari orang yang engkau tanggung. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah." (Hr. Muslim)

"Kalian saling kenal?" tanya Fira yang membuat keduanya memutuskan pandangan dan salah tingkah.

Adam dan Alisha masih saling diam, keduanya enggan untuk menjawab. Fira menatap aneh wajah keduanya bergantian.

"Kalian saling kenal atau...." ucap Fira menggantung. Adam yang merasa terimidasi pun segera merespon.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak Fir, ka-kami hanya tidak sengaja bertemu. Itu saja," jelas Adam yang tak ingin Fira salah paham.

"Masa?" ucap Fira tak percaya. Fira memicingkan matanya menatap Alisha meminta penjelasan.

Alisha menghembuskan nafas kasar lalu menjelaskan kepada Fira dengan jujur. "Kami tidak sengaja bertemu, Adam menolongku waktu itu," ucap Alisha santai.

"Hanya itu?" tanya Fira memastikan.

"Memang itu yang terjadi mau cerita apalagi?" jawab Alisha kesal.

"Baiklah aku percaya," ucap Fira sembari terkekeh karena sudah berhasil membuat Alisha kesal.

"Ya sudah, ayo kita masuk." Fira menggandeng lengan Alisha masuk.

"Bang, kami duluan ya? Assalamualaikum," pamit Fira seraya melangkahkan kaki.

Adam melangkahkan kaki keluar ruangan, ia bergegas menuju ruang dosen karena ia memiliki janji konsultasi hari ini.

"Duduk sini Sha," ucap Fira menunjuk sebuah kursi di sampingnya.

"Hemm," ucap Alisha menganggukkan kepala.

Alisha duduk di samping Fira, ia duduk dengan tenang sembari membaca mengecek ponselnya dan tidak terlalu menyimak pembicaraan rapat. Wakil ketua memimpin jalannya rapat mereka membahas masalah pemilihan kandidat pengganti wakil bendahara.

"Baiklah langsung saja kita mulai rapat hari ini, berhubung ketua sedang berhlagan hadir maka rapat kali ini saya sebagai wakil ketua yang memimpin," ucap seseorang bertubuh tinggi kurus.

"Assalamuaikum teman-teman, selamat siang. Terimkasih atas kerja sama teman-teman sekalian yang bersedia hadir pada siang hari ini."

"Masalah yang kita perlu kita bahas hari ini adalah pemilihan kandidat pengganti wakil bendahara, karena Nisa sebagai wakil bendahara mengundurkan diri kita harus mulai mencari penggantinya."

"Menurut kalian bagaimana? Apakah ada diantara kalian yang mempunyai usul?" tanya sang wakil ketua.

Seseorang berbaju kotak-kotak mengangkat tangannya. "Silakan Zam," ucap sang wakil ketua.

"Sebaiknya kita cari orang yang benar-benar kompeten dan bisa dipercaya kak," usulnya.

"Baiklah, apakah ada yang memiliki pandangan calon kandidat?" tanya wakil ketua panitia.

Fira dengan spontan mengangkat tangannya, ia lantas menyampaikan pendapatnya setelah wakil ketua mempersilakannya.

"Saya punya kandidat kak, dia teman saya sendiri. Saya bisa menjamin dia kompeten dan amanah," ucap Fira.

"Bagus itu, coba tolong ditanya dulu apakah temanmu itu bersedia?"

"Insyaallah bersedia kak," jawab Fira antusias.

As-salamu'alaikum Adamku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang