Lagi-Lagi Kamu

62 14 1
                                    

Bab 10 Lagi-Lagi Kamu

"Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh."

"Biar... biar Fira tau. Ibu akan menyuruh Yusuf pergi dan menceraikan Fira jika Yusuf  terbukti bersalah. Ibu gak mau nama baik kita tercemar karena ulah Yusuf Yah."

"Kamu juga, ingat itu Fir!" ancam Mila.

Pembicaraan Mila kian tak terarah. Ia bahkan mengungkit masalah perjodohan yang dulu sempat ia tawarkan kepada putrinya itu. "Kalau saja dulu kamu nurut sama ibu dan gak menikah sama Yusuf gak akan kamu seperti ini."

"Bu, sudahlah jangan seperti itu terus kasihan Fira," ucap Ilham mencoba menghentikan ucapan sang istri.

Bukannya membuat tenang putrinya Mila justru membuat Fira semakin tertekan. Fira hanya diam menahan setiap ancaman serta kecaman sang ibu yang ditujukan kepada Yusuf.

"Fir, sebaiknya bapak sama ibu pulang saja ya. Kamu yang sabar. Kita tunggu bagaimana keputusan polisi besok," ucap Ilham yang tak mau sang putri semakin bersedih karena mendengar ucapan Mila.

"Iya, Pak" ucap Fira sembari menganggukkan kepala kecil.

Usai kepergian kedua orang tuanya Fira memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mengambil wudhu dan berdo'a.

"Sebaiknya aku sholat dan berdoa saja," batin Fira.

Keesokan harinya, Alisha sudah rapi hendak pergi ke kampus, sang ibu berpesan agar Alisha segera pulang karena sore nanti adalah jadwal Alisha untuk ke pskiater.

"Sudah mau berangkat, Sayang?" tanya Maria kepada sang putri yang menuruni anak tangga.

Alisha mengangguk kecil sebagi jawaban sang ibu. "Iya Ma, ada kuis Sha buru-buru."

"Hati-hati di jalan ya nak. Jangan lupa pulang cepat karena kamu harus ketemu dokter Fahri hari ini."

"Iya Ma, Sha ingat kok. Sha pamit dulu ya,Ma. Bye Mama." Alisha melambaikan tangannya ke arah sang ibu.

Alisha berjalan cepat menuju mobil yang akan mengantarkannya pergi ke kampus.

"Pak, antarkan saya ke kampus ya." ucap Alisha yang diangguki oleh sang sopir.

"Baik, Non."

Sang sopir berlari keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Alisha.

"Silahkan, Non."

"Terimakasih, Pak. Oh iya bapak pulang saja nanti kalau sudah selesai saya kabari bapak."

"Baik, Non."

Sesampainya di kampus Alisha langsung berjalan menuju kelasnya. Suasana masih terlihat sepi hanya ada beberapa orang saja yang terlihat berlalu lalang di sekitarnya. Alisha memilih duduk di tempat duduk yang biasa ia tempati sembari membaca buku materi untuk kuis pagi ini. Selang beberapa menit seseorang berhijab panjang juga masuk ke dalam kelas. Dengan wajah pucat dan mata nanar Fira duduk disamping Alisha. Alisha yang saat itu membaca buku pun segera menutup bukunya. Atensinya kini tertuju pada Fira.

"Fira, kamu kenapa?" tanya Alisha heran.

Fira malah menangis sesenggukan namun masih enggan menjawab pertanyaan Alisha yang membuat Alisha semakin merasa heran.

As-salamu'alaikum Adamku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang